Jenis teh bisa dikategorikan berdasarkan cara pembuatannya. Sebab, dari beragam variasi yang ada, semua berasal dari pohon bernama Camelia Sinensis, yaitu jenis tanaman semak-semak berasal dari India dan Cina. Berdasarkan teknologi pembuatannya, kita bisa melihat perbedaan manfaatnya.
Teh Hijau Dibuat dengan cara mengukus daun teh mentah, segera setelah dipetik. Pemrosesan dihentikan saat daun teh sudah mengalami oksidasi minimal. Kandungan EGCG-nya tinggi dan terbukti dapat mengurangi risiko kanker kandung kemih, payudara, paru-paru, lambung, pankreas, dan usus besar. Juga bermanfaat untuk menurunkan kolesterol yang menyumbat pembuluh darah. Bagi warga senior, kabar baiknya adalah teh hijau dapat melawan stres oksidatif pada otak, sehingga risiko Alzheimer, stroke, dan parkinson berkurang.
Teh Hitam Dibuat melalui proses fermentasi yang memakan waktu 2 minggu hingga 1 bulan. Merupakan bahan baku teh jenis lainnya, seperti jasmine tea dan teh instan. Teh hitam sangat tinggi kandungan kafeinnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hitam mampu mengurangi efek buruk merokok pada paru-paru, serta menurunkan risiko stroke.
Teh Putih Dibuat dari pucuk daun teh yang tak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh ini memiliki sifat anti-kanker paling kuat dibandingkan jenis teh lainnya.
Teh Oolong Proses oksidasi teh ini biasanya memakan waktu 2-3 hari. Teh Oolong jenis Wuyi dipromosikan dapat menurunkan berat badan. Sayangnya, promosi ini belum didukung bukti ilmiah. Dalam suatu penelitian disebutkan, antioksidan teh Oolong ternyata mampu menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat).
Teh Pu-erh Ada 2 macam teh Pu-erh, yang mentah dan matang. Pu-erh mentah, bisa langsung diolah atau disimpan selama bertahun-tahun. Sedangkan Pu-erh matang, diproses dengan mengontrol kelembaban daun (seperti membuat kompos). Pu-erh termasuk golongan teh hitam. Banyak dijual dalam bentuk kepingan padat. Teh Pu-erh sudah terbukti mampu menurunkan berat badan dan kadar LDL.
Dari proses pembuatannya, dapat disimpulkan bahwa semakin lama proses fermentasi daun teh, semakin berkurang kadar polifenolnya. Sehingga, teh hitam dan teh Oolong ada di urutan terbawah, alias merupakan jenis teh yang paling sedikit mengandung polifenol.
Teh Herbal Berbeda dengan teh jenis lain, teh herbal tidak terbuat dari hanya daun teh. Melainkan juga dicampur dengan buah, biji, dan akar tertentu (sesuai tujuan manfaatnya). Kandungan antioksidannya lebih rendah ketimbang teh hijau, putih, atau Oolong. Efek kesehatan teh herbal bermacam-macam. Contohnya teh chamomile yang dikatakan bisa mencegah komplikasi akibat diabetes, kerusakan saraf dan ginjal, serta melawan sel kanker.