Lebih Sehat dengan "Intuitive Eating"

Tak perlu cemas jika Anda termasuk dalam orang yang tidak kuat menahan godaan ketika menjalani program diet. Mungkin penyebabnya bukan karena kurang motivasi, tetapi karena Anda terlanjur memusuhi diet.
Bila program diet belum Anda anggap sebagaibagian dari lifestyle, maka otak Anda akan berpikir bahwa hari-hari diet adalah hari yang sengsara.
Padahal, diet yang baik merupakan diet yang berorientasi pada hidup sehat berkepanjangan. Diet yang baik bukan hanya mampu memberikan berat badan ideal, tetapi juga hidup sehat, bahkan tanpa perlu hari bebas makan apa pun di akhir pekan.
Untuk mewujudkan pola makan sehat yang berkesinambungan, Anda sebaiknya mulai belajar menjadi seorang intuitive eater atau melibatkan intuisi saat mangonsumsi makanan.
Seperti diungkapkan Evelyn Tribole, MS, RD, untuk menjadi intuitif, Anda harus menghentikan obsesi terhadap makanan, dan berjanji tidak akan akan melakukan diet karena hal itu menimbulkan keterpakuan terhadap makanan sehingga Anda jadi "memusuhinya". 
Tribole menyarankan, Anda seharusnya memahami prinsip-prinsip tentang rasa lapar, kenyang, serta perasaan diri akan makanan dan tubuh.
Ahli gizi dan juga penulis buku Intuitive Eating: A Revolutionary Program That Work ini menjelaskan, sebagian besar dari kita adalah seorang intuitive eater. Tetapi, ada tiga kelompok besar yang membedakannya. Termasuk dalam kelompok manakah Anda?
1. Careful Eaters, ini merupakan tipe orang yang selalu waspada pada setiap jenis makanan yang masuk ke dalam mulut mereka. Sikap penuh kehati-hatian yang kaku ini bisa membuat pola makan yang sehat bisa berubah menjadi pola diet.
2. Professional Dieters. Ini merupakan orang yang selalu mencoba berbagai jenis diet. Bahkan saat mereka sedang "libur" diet karena target sudah tercapai, otak mereka sudah memikirkan metode diet lain yang akan dicoba.
3. Unconscious Eaters atau orang yang sering tidak sadar ketika makan. Biasanya perilaku ini disebabkan karena orang tersebut melakukan banyak hal sambil makan sehingga mereka tidak "terhubung" dengan kebutuhan tubuh, dan tidak sadar pada rasa lapar atau kenyang. Ada beberapa sub tipe unconscious eater, termasuk emotional eater yang menggunakan makan untuk pelarian emosinya.
Apa pun tipe Anda, Tribole menegaskan bahwa kita dapat belajar untuk makan secara sehat dengan menggunakan intuisi.  Ia memberikan beberapa kiat untuk mencegah "putusnya hubungan" antara pikiran Anda dengan rasa lapar, kenyan dan makanan :
1. Singkirkan mental diet karena diet seringkali tidak membantu.
2. Hargailah rasa lapar, jika tidak hal itu akan memicu makan berlebihan.
3. Berdamailah dengan makanan. Ijinkan diri Anda untuk menikmati makanan.
4. Buang sikap "polisi makanan" yang memberi label makanan "baik" atau "buruk". Gantilah dengan sikap yang positif.
5. Kenali sinyal-sinyal tubuh saat Anda merasa kenyang. Ini merupakan hal paling sulit untuk diubah karena kita cenderung mengabaikan sinyal kenyang atau terus makan karena merasa makanan itu enak.
6. Kenali faktor kepuasan dari makan. Terkadang dalam dua gigitan kita sudah merasa terpuaskan.
7. Belajarlah mengendalikan emosi tanpa harus menggunakan makanan sebagai pelarian.
8. Terima tubuh Anda dan pastikan target penurunan berat badan yang ingin dicapai realistis.
9. Carilah aktivitas yang menyenangkan. Fokus pada bagaimana perasaan itu membuat Anda ingin bergerak dan lebih aktif.
10. Pilihlah makanan yang baik untuk kesehatan dan Anda nikmati. Makan adalah tentang kesenangan, bukan penyangkalan.
Sumber :