Bila Teraba Benjolan di Payudara

Banyak wanita yang langsung merasa takut begitu mendapati ada benjolan di payudaranya. Sebagian besar memilih untuk membiarkan benjolan tersebut, baik karena tidak menimbulkan sakit atau karena sengaja tak ingin memeriksakan diri karena alasan takut. Meski tidak selalu berbahaya, namun seluruh benjolan yang teraba sebaiknya dianggap serius.

"Bagaimanapun semua benjolan jangan dianggap remeh. Sebaiknya lakukan pemeriksaan sampai dinyatakan negatif kanker," kata dr.Sutjipto, Sp(B) Onk, Ketua Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, dalam acara bincang-bincang dengan media di Jakarta, (21/10).
Tindakan deteksi kanker payudara secara dini, di mana tumor masih kecil dan belum menyebar merupakan kunci untuk bisa berhasil. Ada beberapa cara pemeriksaan yang bisa dilakukan dengan hasil yang cukup akurat. "Meski sudah ada cara deteksi yang cukup canggih, seperti MRI, namun WHO masih merekomendasikan mamografi untuk mendeteksi tumor," papar Sutjipto, ahli bedah kanker dari RS.Dharmais ini.
Bila ternyata ada benjolan yang perlu dievaluasi lebih lanjut, biasanya dokter akan meminta pemeriksaan USG atau biopsi untuk memastikan ada tidaknya sel-sel kanker yang ganas. Sekalipun hasil biopsi menunjukkan jinak, namun selama 6 bulan ke depan dokter tetap perlu memantau untuk kepastian tumbuh tidaknya benjolan itu.
Selain melakukan pemeriksaan lengkap di rumah sakit, setiap wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri untuk menemukan adanya perubahan pada payudara. Paling tidak sebulan sekali Anda harus melakukan pemeriksaan sendiri.
Kanker payudara pada umumnya tidak menimbulkan gejala, namun Anda perlu mewaspadai keluarnya cairan dari payudara. "Segeralah ke dokter jika keluar cairan spontan dari puting susu yang berwarna agak kemerahan. Hati-hati juga jika terdapat eksim yang tidak hilang di sekitar aerola," tegas Sutijipto.
Meski kanker payudara tercatat sebagai penyakit kanker mematikan nomor dua setelah kanker serviks, bila terdeteksi pada tahap awal kemungkinannya untuk sembuh mencapai 75 persen. Karena itu, jangan pernah mengabaikan perubahan pada payudara. Memeriksakan diri adalah langkah terbaik.

5 Tips Pemakaian "Treadmill" untuk Pemula

Treadmill biasanya menjadi favorit para pemula yang mulai meminati olahraga di pusat kebugaran. Siapa pun bisa menggunakannya tanpa perlu keahlian yang khusus. Namun, semudah apa pun jenis olahraga itu, Anda tetap perlu tahu pedoman yang benar.
Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai penggunaan treadmill khususnya bagi Anda pada pemula, agar latihan berjalan lebih efektif dan menyenangkan:

1. Kenali peralatan Anda
Langkah pertama agar latihan berjalan lancar adalah Anda harus mengetahui jenis peralatan yang Anda gunakan. Oleh karena itu, sebelum mulai menggunakannya, Anda harus memiliki pengetahuan yang jelas tentang sistem kerja dan fungsi dari alat tersebut. Anda juga bisa meminta bantuan kepada orang yang sudah terbiasa menggunakan treadmill untuk memberikan contoh ketika berjalan di atasnya. Hal ini terutama berlaku jika Anda belum pernah sama sekali menggunakannya.
2. Pemanasan
Pemanasan adalah hal dasar yang harus Anda lakukan ketika melakukan sebuah program latihan, tak terkecuali treadmill. Sebelum Anda berjalan diatas treadmill, Anda harus mendapatkan sistem kardiovaskular dan otot tubuh siap untuk melakukan latihan. Caranya, bisa dengan melakukan jalan cepat terutama di pagi hari saat tubuh membutuhkan sinar matahari. Setelah berjalan cepat, Anda bisa merentangkan otot kaki dengan lembut. Ini akan membantu Anda pada saat memulai latihan yang sesungguhnya.
3. Perhatikan langkah
Salah satu unsur terpenting yang harus Anda ketahui sebelum berjalan diatas treadmill adalah perhatikan cara melangkah. Berjalan diatas treadmill tidak sama seperti berjalan pada umumnya. Berjalan di treadmill memberi Anda kesempatan untuk menilai diri Anda sendiri apakah yang Anda lakukan sudah benar atau tidak. Tentu saja, ini hanya bisa diketahui jika Anda menggunakan cermin untuk melihat refleksi kaki saat berjalan diatas treadmill.
Selain itu, Anda juga bisa membuat rekaman video sesi latihan dan menganalisanya frame by frame. Anda juga dapat meminta bantuan pelari yang lebih ahli dan mengatasi permasalahan Anda.
4. Gunakan derajat incline
Mengatur treadmill pada posisi mendaki sebesar 1-3 persen dapat meningkatkan aktivitas kekuatan otot panggul dan paha bagian belakang sehingga akan membuat otot-otot tersebut makin kuat, membakar lebih banyak kalori dan meningkatkan stamina.
5. Buat latihan menyenangkan
Salah satu alasan utama banyak orang malas melakukan latihan treadmill adalah faktor kebosanan. Anda bisa mencegah kebosanan tersebut dengan cara mendengarkan musik atau mengubah jadwal dan program latihan.
Sumber :

"Olahraga Hijau" Baik untuk Kesehatan Mental

Sebuah riset menyatakan, olahraga selama lima menit di taman atau ruang hijau dapat meningkatkan suasana hati (mood) dan kesehatan mental. Studi ini dipublikasikan dalam American Chemical Society, journal Environmental Science & Technology.
Dalam studi tersebut, Professor Jules Pretty dan Jo Barton dari Interdisciplinary Centre for Environment and Society, Department of Biological Sciences University of Essex Inggris, menjelaskan bahwa melakukan aktivitas fisik di taman (ruang terbuka hijau) dapat menurunkan risiko penyakit mental dan meningkatkan kesehatan.

Menurut peneliti, sampai sekarang tak seorang pun tahu berapa lama harus menghabiskan waktu di ruang hijau untuk mendapatkan manfaat kesehatan.
"Untuk pertama kalinya, dalam literatur ilmiah kami telah mampu menunjukkan bahwa ada hubungan antara keduanya, di mana efek positif alam sangat baik untuk kesehatan mental manusia," kata Pretty.
Peneliti menganalisa 1.252 orang (dari berbagai usia, jenis kelamin dan status kesehatan mental) yang diambil dari sepuluh studi di Inggris. Para penulis mampu menunjukkan bahwa aktivitas di ruang hijau (alam) membawa perbaikan kesehatan mental dan fisik.
Aktivitas yang dimaksud cukup beragam dan sederhana seperti berjalan, berkebun, bersepeda, memancing, berkuda dan bercocok tanam. Perubahan kesehatan terbesar terjadi pada kaum muda dan mereka dengan gangguan mental, meskipun orang-orang dari segala usia dan kelompok sosial juga diuntungkan.
Menurut peneliti, semua lingkungan alam yang hijau dapat memberikan manfaat, termasuk taman di perkotaan.
"Kami tahu bahwa perbaikan kesehatan mental dalam jangka pendek akan memberikan manfaat perlindungan kesehatan jangka panjang. Jadi kami percaya bahwa akan ada manfaat besar untuk individu, masyarakat dan layanan kesehatan jika semua kelompok orang mau mengobati diri sendiri dengan olahraga hijau," tambah Barton.

Susah BAB, Awas Kanker Usus!

BILA Anda sering susah buang air besar, sering sakit perut atau sembelit sebaiknya waspada. Bisa jadi  gangguan yang Anda alami merupakan salah satu bentuk gejala kanker usus besar atau kanker kolorektal.

Seperti diungkap Dr Adil Pasaribu, Sp.B.KBD, dokter spesialis bedah kanker dari RS Dharmais Jakarta, sebagian orang saat ini mengabaikan gejala sakit perut, susah buang besar dan perubahan siklus buang air besar.  Padahal, gejala-gejala itu merupakan bagian dari pertanda adanya penyakit kanker kolorektal. 


¨Kebanyakan masyarakat tidak menyadari bahwa kanker dapat dipicu oleh gejala-gejala yang dianggap remeh seperti cara diet yang salah yang menyebabkan kebiasaan buang air besar dan sembelit, ungkap Dr. Adil di Jakarta, Kamis (28/2).

Menurut Aidil, perubahan siklus buang air besar memang merupakan gejala yang patut diwaspadai dalam mengantisipasi kanker kolorektal. Perubahan yang tidak wajar atau siklusnya melebihi waktu transit harus dicurigai sebagai gejala.

¨Normalnya, waktu transit yang dibutuhkan makanan dari sejak  masuk hingga dikeluarkan lagi  melalui anus tidak melebihi 48 hingga 72 jam.  Jika waktunya melebihi angka tersebut, sebaiknya harus berhati-hati.

Selain perubahan siklus buang air besr, tanda lainnya yang bisa dideteksi sebagai gejala kanker usus besar adalah ditemukannya darah pada kotoran saat buang air besar. Tanda lainnya adalah penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, rasa sakit di perut atau bagian belakang, perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar dan tidak ada rasa puas dan kadang-kadang dapat diraba adanya massa atau tonjolan pada perut.
Prevalensi meningkat
Kanker kolorektal sendiri merupakan salah satu jenis kanker yang jumlah kasus atau tingkat prevalensinya cukup tinggi. Di Indonesia sejauh ini memang belum ada data akurat mengenai jumlah kasus secara rinci. "Tetapi di seluruh dunia, berdasarkan laporan terakhir, kanker kolorektal menempati urutan kedua dari daftar peenyakit kanker yang paling banyak diderita," ujarnya.

Meski belum ada data akurat, kata Adil, kasus kanker kolorektal di Indonesia cenderung mengalami peningkatan seiring dengan berubahnya gaya hidup masyarakat. Indikasi peningkatan itu misalnya dapat tercermin dari sebuah riset seorang  peneliti di Semarang yang menemuan adanya kenaikan angka kejadian dari tahun 1970 hingga 1980.

"Kalau sebelumnya angka kejadian per 1000 itu rata-rata pada perempuan 2,4 dan pada pria 2,2, ternyata kemudian ada peningkatan menjadi 3,1 hingga 3,2.  Jika di tanah air ada peningkatan kasus, sebaliknya di negara maju angka kejadian kanker kolorektal justru menurun,"  terang Adil.

Di rumah sakit kanker Dharmais Jakarta sendiri, lanjut Adil, kanker kolorektal masuk dalam empat besar dari 10 jenis kanker yang paling banyak dialami para pasien.  Kanker kolorektal banyak menyerang di usia 55-64 tahun. Namun saat ini cukup banyak juga usia 35-44 tahun yang telah menderita kanker usus besar dan rektum. Rata-rata mereka yang berobat menjadi sulit diobati karena sudah dalam stadium lanjut. 

"Oleh sebab itulah, penting artinya untuk mengetahui gejalanya dari awal dan menjaga kesehatan termasuk menghindari gaya hidup yang dapat memicu risiko terjadinya kanker ini seperti pola makan tak sehat, stres, merokok dan alkohol," jelasnya.

idungjambu

Awas Kanker Usus di Balik Lezatnya Sosis

SIAPA tak kenal kelezatan sosis, makanan daging olahan ini sudah sangat akrab di lidah masyarakat dunia termasuk Indonesia. Namun, siapa sangka di balik kenikmatan makanan yang kaya gizi ini, terkandung lemak dan kolesterol tinggi sehingga bisa mengganggu kesehatan. 

Bahkan para ahli di Inggris belum lama ini kembali memperingatkan bahwa konsumsi sebatang sosis sehari dapat meningkatkan risiko kanker usus. Maka dari itulah, Anda sebaiknya berhati-hati mengonsumsi sosis atau produk daging olahan.


Seperti dilaporkan surat kabar The Star Jumat (4/4), Martin Wiseman dari World Cancer Research Fund (WCRF), memperingatkan konsumen akan ancaman penyakit kanker bila terlalu sering mengonsumsi makanan nan lezat ini.  Ia juga mengingatkan konsumen untuk mewaspadai bacon dan menyatakan bahwa dengan hanya mengonsumsi 50 gram makanan daging olahan setiap hari dapat meningkatkan risiko mengidap kanker hingga 20 persen.
 
Hampir setahun lalu, Wiseman juga menyuarakan peringatan yang sama akan bahaya terlalu sering mengonsumsi daging olahan ini termasuk di dalamnya ham, pastrami, salami dan hot dog.

Makanan daging olahan memang dibuat dari daging atau ikan yang telah dicincang kemudian dihaluskan, diberi bumbu dan zat pengawet.  Ada yang kemudian diasap, dimasukkan dalam selonsong berbentuk bulat panjang simetris, baik yang terbuat dari usus hewan maupun pembungkus buatan (casing). 

Wiseman menambahkan, laporan yang dirilis pihaknya mungkin bukan hal yang baru, tetapi yang justru ironis adalah hampir dua pertiga masyarakat khususnya di Inggris tidak sadar atau waspada akan isu ini.

¨Kami sekarang lebih yakin dari sebelumnya bahwa memakan daging olahahan dapat meningkatkan risiko mengidap kanker usus," ujarnya.

Daging merah, termasuk di dalamnya sapi, babi, domba, sejauh ini dikaitkan dengan kanker usus. Meskipun demikian para ahli merekomendasikan bahwa daging merah boleh dikonsumsi  secara moderat (kurang dari 500g per hari) selama mengandung nutrisi yang sangat penting. 

"Banyak hasil penelitian ilmiah yang menemukan bahwa kanker usus lebih sering ditemukan pada orang yang sering mengonsumsi daging merah dan produk daging olahan," ungkap Sara Hiom, direktur informasi kesehatan Cancer Research di Inggris:

Sementara itu David Spiegelhalter, seorang Professor Public Understanding of Risk dari Cambridge University, berpendapat  satu di antara 18  pria memiliki kemungkinan mengalami kanker usus, sedangkan wanita satu di antara 20.  Hitungan tersebut, menurut   David Spiegelhalter adalah risiko seumur hidup. 

Nilai gizi
Sosis merupakan produk polahan daging yang mempunyai nilai gizi tinggi. Komposisi gizi sosis berbeda-beda, tergantung pada jenis daging yang digunakan dan proses pengolahannya. Produk olahan sosis kaya energi, dan dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat. Selain itu, sosis juga memiliki kandungan kolesterol dan sodium yang cukup tinggi, sehingga berpotensi menimbulkan penyakit jantung, stroke, dan hipertensi jika dikonsumsi berlebihan.

Ketentuan mutu sosis berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3820-1995) adalah: kadar air maksimal 67 persen, abu maksimal 3 persen, protein minimal 13 persen, lemak maksimal 25 persen, serta karbohidrat maksimal 8 persen. Kenyataannya, banyak sosis di pasaran yang memiliki komposisi gizi jauh di bawah standar yang telah ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan pemakaian jumlah daging kurang atau penggunaan bahan tidak sesuai komposisi standar sosis.

Baca label dengan teliti 
Seiring dengan berkembangnya industri pangan, saat ini telah dikembangkan sebuah inovasi baru, yaitu sosis siap makan tanpa perlu dimasak atau dipanaskan terlebih dulu. Dengan begitu, sosis  dapat dimakan sebagai snack. Saat ini juga mulai banyak dijual sosis steril, yaitu sosis yang dibuat melalui proses sterilisasi sehingga awet untuk disimpan pada suhu kamar, selama beberapa waktu. Sosis tersebut tinggal dibuka dari kemasannya dan langsung dapat dimakan.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah kandungan lemak sosis yang cukup tinggi. Konsumsi sosis sebagai snack hendaknya memperhatikan faktor-faktor kesehatan seperti obesitas dan kolesterol. Sosis dengan kadar lemak rendah dapat menjadi pilihan. Karena itu, sebaiknya membiasakan diri membaca label secara seksama sebelum memutuskan untuk membeli dan mengonsumsi sosis.
Sumber :

Memahami Arti Kadar Trigliserida

Dokter merekomendasikan pria dan wanita untuk mengecek kadar lemak darah kolesterol dan trigliserida minimal lima tahun sekali, dimulai sejak usia 20 tahun. Trigliserida adalah jenis lemak tubuh lainnya. Bila jumlah trigliserida berlebihan juga dianggap mempermudah pembentukan aterosklerosis, meski hubungannya belum sejelas seperti angka kolesterol. Untuk mengetahui arti dari hasil tes trigliserida Anda, simak penjelasan berikut.

Kurang dari 150 mg/dL (Normal)
Ini berarti risiko Anda untuk terkena penyakit kardiovaskular rendah. Anda bisa menjaganya selalu dalam kondisi normal dengan cara menjaga berat badan tetap ideal, berolahraga teratur, berhenti merokok dan memiliki pola makan sehat.
150mg/dL - 199 mg/dL (batas atas) Kadar trigliserida dalam range ini tergolong tinggi. Biasanya disebabkan karena faktor gaya hidup dan masih bisa diatasi dengan modifikasi gaya hidup. Jika ada penyakit lain (seperti diabetes, ginjal atau tirodid), atau pun obat-obatan (misalnya betablocker atau kortisosteroid) yang berperan terhadap tingginya trigliserida, sebaiknya konsultasikan pada dokter.
200mg/dL - 499mg/dL (Tinggi)
Kadar trigliserida yang tinggi bisa disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan gaya hidup. Mereka yang masuk dalam kategori tinggi biasanya juga memiliki faktor risiko penyakit jantung seperti lingkar pinggang yang lebar atau resistensi insulin yang menyebabkan diabetes. Perubahan gaya hidup adalah terapi utama yang bisa dilakukan. Obat-obatan terkadang juga diresepkan dokter.
Di atas 500 mg/dL (Sangat tinggi)
Orang yang memiliki kadar trigliserida sangat tinggi biasanya juga menderita diabetes tipe dua dan faktor risiko lain penyakit jantung. Jika kadar trigliserida sudah melebihi 1.000 mg/dl, akan terjadi peningkatan risiko pankreatitis akut atau inflamasi di pankreas. Kadar trigliserida yang sangat tinggi pada umumnya diatasi dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan.
Sumber :
CNN

Kena Kanker, Payudara Pasti Diangkat?

Kanker payudara sampai saat ini masih menjadi momok bagi perempuan. Bukan hanya karena keganasannya, melainkan didiagnosis menderita penyakit ini berarti harus kehilangan payudara di meja operasi. Padahal, jika ditemukan pada stadium dini, keindahan payudara bisa dipertahankan.

Operasi pengangkatan jaringan, menurut dr Saptadi Setia Basuki, Sp.B.Onk, merupakan prosedur utama dalam kasus kanker yang padat seperti kanker payudara. "Operasi merupakan standar terapi kanker payudara di seluruh dunia," katanya di sela acara seminar "Deteksi Dini, Kunci Pencegahan dan Penanganan Kanker Payudara" yang diadakan oleh GE Indonesia di Jakarta, Jumat (21/10/11).
Akan tetapi, saat ini tersedia pilihan pembedahan jaringan kanker dengan mempertahankan payudara atau breast conserving surgery (BCS). Melalui tindakan ini, area sekitar payudara seperti puting dan aerola bisa dipertahankan.
Dijelaskan oleh Saptadi, BCS hanya bisa dilakukan jika ukuran sel kankernya tidak lebih dari 3 sentimeter. "Jika ukuran lebih dari itu berarti tumornya sudah banyak sehingga tidak dimungkinkan. Selain itu, proporsi payudara juga memengaruhi. Artinya, jika ukuran payudaranya kecil maka jika tumornya sudah sebesar 3 sentimeter, berarti jaringan sehatnya sedikit. Maka, ia tidak masuk kategori," papar ahli bedah kanker dari RSPAD Gatot Soebroto Jakarta ini.
Selain ukuran tumor, BCS juga bisa dilakukan jika tumornya berada di bagian tepi serta letaknya terisolasi. Meski begitu, jika pasien terpaksa menjalani masektomi atau pengangkatan payudara, pasien bisa melakukan rekonstruksi payudara dengan implan untuk membentuk kembali payudara. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan rasa percaya diri pasien.
Agar ukuran tumor bisa dideteksi di ukuran yang masih kecil, maka melakukan pemeriksaan payudara wajib dilakukan. "Kanker bisa disembuhkan asalkan ditemukan di stadium awal dan dilakukan terapi pengobatan yang tepat," imbuhnya.
Sayangnya, menurut Saptadi, kebanyakan pasien baru datang ke dokter saat tumornya sudah menyebar dan berada di stadium lanjut. "Banyak pasien yang takut disuruh operasi lalu mencari pengobatan alternatif sehingga tumornya sudah menyebar ke mana-mana dan terlambat untuk diobati," katanya.
Pasien kanker payudara yang terlambat menyadari pertumbuhan sel kankernya pilihannya menjadi terbatas. "Jika sudah stadium lanjut maka sebelum operasi harus dilakukan radiasi dan kemoterapi dulu supaya tumornya mengecil," katanya.
Pada stadium 3, tingkat kesembuhan pasien hanya mencapai 50 persen. Sementara itu, di stadium 4 terapi yang utama adalah paliatif untuk mengurangi nyeri dan memberikan dukungan kepada pasien. "Di stadium lanjut terapinya bukan kuratif, tapi meningkatkan kualitas hidup pasien agar rasa sakitnya berkurang," katanya.

Trigliserida, Sama Bahayanya dengan Kolesterol

Pada dasarnya tak sulit memahami trigliserida. Ia adalah lemak dalam darah. Trigliserida akan dialirkan melalui aliran darah untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi tubuh. Namun, trigliserida juga bisa menjadi simpanan energi dalam bentuk gajih bila makanan yang kita konsumsi melebihi kebutuhan tubuh kita. 


Menurut the National Cholesterol Education Program, kadar trigliserida yang normal adalah kurang dari 150 mg/dL. Kadar yang termasuk perbatasan tinggi adalah 150-199, dan 200-499 termasuk dalam tinggi. Kadar trigliserida yang mencapai 500 sudah tergolong sangat tinggi. 

Ada beberapa penyebab tingginya trigliserida, misalnya saja kegemukan, kurang bergerak, konsumsi makanan yang kaya karbohidrat sederhana (gula, tepung) dan lemak jenuh. Pada beberapa kasus, lonjakan trigliserida juga terkait dengan penyakit diabetes, penyakit ginjal atau hati, serta faktor keturunan dalam keluarga. 

Faktor genetik paling sulit diatasi karena reseptor di dalam sel-sel hati yang bertugas untuk mengubah trigliserida yang berlebih untuk menjadi kolesterol telah mengalami cacat bawaan. 

Dari berbagai risiko di atas, sudah jelas bahwa konsumsi makanan yang sehat, ditambah aktivitas fisik bisa menurunkan kadar trigliserida yang berbonus pada naiknya jumlah kolesterol baik. 

Diet untuk penderita hipertrigliseridemia adalah membatasi asupan lemak jenuh dan mengurangi karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung. 

Bagi mereka yang kegemukan, penurunan berat badan biasanya efektif dalam menurunkan kadar trigliserida.
Sumber :

Kolesterol Tinggi Bisa Picu Alzheimer

Penyakit Alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia yang paling sering ditemukan. Risiko mengidap Alzheimer biasanya meningkat seiring dengan pertambahan usia. Tetapi sebuah studi terbaru menunjukkan, mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi berisiko mengalami Alzheimer.
Temuan yang dipublikasikan dalam Journal Neurology itu menunjukkan bahwa kadar kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dengan menciptakan lebih banyak plak pada otak.

Namun, temuan ini tidak secara langsung membuktikan bahwa kolesterol tinggi dapat memicu penyakit Alzheimer atau  menurunnya kadar kolesterol berarti risiko Alzheimer akan berkurang. Peneliti juga tidak menemukan adanya hubungan antara kolesterol tinggi dengan plak kusut, yang menyumbat otak orang dengan penyakit Alzheimer.
Kensuke Sasaki, ahli neuropathology di Kyushu University, Jepang, mengatakan, temuan tersebut memperkuat penelitian sebelumnya yang menghubungkan resistensi insulin dengan penyakit Alzheimer. Seperti diketahui, mengontrol kadar kolesterol dan resistensi insulin, adalah pencegahan terbaik dari risiko penyakit jantung, "yang barangkali juga berkontribusi terhadap strategi pencegahan penyakit Alzheimer," kata Sasaki.
Menurut data Alzheimer Association, sekitar 5,4 juta orang Amerika memiliki penyakit Alzheimer, dan jumlah ini diperkirakan akan tumbuh menjadi 16 juta orang pada tahun 2050. Sampai saat ini belum ditemukan cara untuk mencegah Alzheimer atau menyembuhkannya.
Para peneliti telah memeriksa otak dari 147 relawan, (76 pria dan 71 perempuan) warga kota Jepang yang hidup pada tahun 1988 dan telah menjalani pemeriksaan klinis. Sekitar sepertiga dari mereka telah didiagnosis dengan demensia, meskipun mereka tidak menunjukkan tanda-tanda itu pada tahun 1988.
Hasilnya ditemukan, dibandingkan dengan kelompok orang-orang dengan kadar kolesterol rendah, mereka dengan kadar kolesterol tinggi lebih mungkin ditemukan protein didalam otak yang lebih dikenal sebagai plak sebesar 62 persen (kolesterol rendah) dan 86 persen (kolesterol tinggi).
Sementara itu, dr. Marc L. Gordon, kepala neurologi di Rumah Sakit Zucker Hillside, Glen Oaks, mengatakan, temuan ini sangat kredibel dan menarik. Hal ini menambah spekulasi yang sudah ada, di mana kadar kolesterol tinggi pada usia paruh baya, terutama yang disebut kolesterol "buruk", dapat meningkatkan risiko Alzheimer di kemudian hari, kata Gordon, yang juga peneliti soal Alzheimer di Feinstein Institute, Riset Medis.
Menurut Gordon, tidak diketahui secara jelas bagaimana kolesterol dapat membuat plak, meskipun kolesterol ditemukan dalam plak. Ada kemungkinan bahwa kolesterol tinggi dapat memicu proses lain yang menyebabkan Alzheimer atau sesuatu yang lainnya.
Gordon mencatat, kadar kolesterol tinggi dan obesitas tampak menurun pada orang yang memiliki demensia, meskipun hal itu mungkin ada hubungannya terkait perubahan dalam kebiasaan pola makan mereka.

Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Masih Rendah

Kanker payudara umumnya mudah dideteksi melalui alat yang disebut mamografi. Namun masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat menyebabkan banyak pasien kanker payudara ditemukan sudah dalam stadium lanjut.
"Semakin dini deteksi, maka kesempatan untuk sembuh sempurna akan lebih besar. Khusus untuk pemeriksaan mamografi dianjurkan dimulai pada usia 40 tahun," kata Dr. See Hui Ti, Senior Konsultan Onkologi Medis dari Parkway Cancer Centre Singapura dalam perbincangan tentang kanker dengan media di Jakarta, Jumat, (23/9/2011).

Ia mengatakan, umumnya banyak perempuan yang tidak melakukan pemeriksaan mamografi dikarenakan khawatir akan efek samping yang mungkin dapat ditimbulkan. Selain itu, mereka juga ketakutan kalau-kalau positif menderita kanker payudara.
Padahal, dengan diketahui sejak dini, kemungkinan kanker untuk dapat disembuhkan akan sangat besar. Mamografi adalah suatu pemeriksaan untuk deteksi dini atau skrining kanker payudara dengan menggunakan sinar X. Alat ini mampu memperlihatkan kelainan pada payudara dalam bentuk yang terkecil hingga kurang dari 5 mm (stadium nol).
"Penting untuk para wanita melakukan pemeriksaan mamografi setiap satu tahun sekali. Kalau masih stadium dini, kanker bisa kita angkat dan lebih mungkin untuk sembuh ketimbang jika sudah mencapai stadium tiga atau lanjut," tambahnya.
Ia mengatakan, kira-kira 85-90 persen dari semua kanker payudara ditemukan atau dideteksi dengan mamografi.  Penemuan awal dengan mamografi dapat mengurangi angka kematian dari kanker payudara sebanyak 20-30 persen pada wanita-wanita berumur lebih dari 50 tahun.
See Hui Ti memaparkan, dengan alat mamografi modern, jumlah paparan radiasi relatih jauh lebih kecil, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan efek samping yang ditimbulkan. Selain itu, pemberian informasi dan edukasi kepada para wanita, juga akan turut membantu dalam upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker payudara.
"Studi-studi telah dengan jelas menunjukan bahwa lebih kecil ukuran kanker payudara ketika dideteksi, lebih mungkin penyembuhan melalui operasi dan kelangsungan hidup akan jauh lebih panjang," tandasnya.

Bahaya Laten Sepotong Sosis

SOSIS merupakan makanan asing yang sudah akrab dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena rasanya enak. Namun, di balik kenikmatan makanan yang kaya akan zat gizi ini, terkandung lemak dan kolesterol tinggi yang bisa mengganggu kesehatan. Untuk itu, hati-hati mengonsumsi sosis.

Makanan ini dibuat dari daging atau ikan yang telah dicincang kemudian dihaluskan, diberi bumbu, dimasukkan ke dalam selonsong berbentuk bulat panjang simetris, baik yang terbuat dari usus hewan maupun pembungkus buatan (casing). Sosis juga dikenal berdasarkan nama kota atau daerah yang memproduksi, seperti berliner (Berlin), braunscheiger (Braunshweig), genoa salami (Genoa), dan lain-lain.  


Sosis merupakan salah satu produk olahan daging yang sangat digemari masyarakat Indonesia sejak tahun 1980-an. Istilah sosis berasal dari bahasa Latin, yaitu salsus, yang artinya garam. Hal ini merujuk pada artian potongan atau hancuran daging yang diawetkan dengan penggaraman. 

Jenis Sosis     
Kramlich (1971) membagi sosis menjadi enam kelas. Sementara itu, Forrest et al (1975) membagi sosis menjadi enam kategori berdasarkan metode pembuatan yang digunakan oleh pabrik, yaitu: sosis segar, sosis asap-tidak dimasak, sosis asap-dimasak, sosis masak, sosis fermentasi, dan daging giling masak. 

Sosis segar dibuat dari daging segar yang tidak dikuring. Penguringan adalah suatu cara pengolahan daging dengan menambahkan beberapa bahan seperti garam natrium klorida (NaCl), natrium-nitrit, natrium-nitrat, gula, serta bumbu-bumbu. Sosis segar tidak dimasak sebelumnya dan biasanya tak diasapi, sehingga sebelum dikonsumsi, sosis segar harus dimasak  
Sosis masak dibuat dari daging yang telah dikuring sebelum digiling. Sosis jenis ini dimasak dan biasanya diasapi. Daya simpannya lebih lama daripada sosis segar. Contohnya, frankfurter dan hot dog. 

Dilihat dari jenis dagingnya, sosis dapat terdiri dari beberapa macam, yaitu sosis sapi, sosis ayam, dan sosis babi. Akhir-akhir ini daging kambing juga telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan sosis. Di Bali, terkenal sosis yang dibungkus dengan casing usus babi. Sosis itu dinamakan urutan

Komponen Penyusun  
Komponen utama sosis terdiri dari daging, lemak, dan air. Selain itu, pada sosis juga ditambahkan bahan tambahan seperti garam, fosfat, pengawet (biasanya nitrit/nitrat), pewarna, asam askorbat, isolat protein, dan karbohidrat. 

Lemak sering ditambahkan pada pembuatan sosis sebagai pembentuk permukaan aktif, mencegah pengerutan protein, mengatur konsistensi produk, meningkatkan cita rasa, dan mencegah denaturasi protein.

Penambahan garam pada pembuatan sosis bertujuan untuk meningkatkan cita rasa, pengembang protein daging, pelarut protein daging, meningkatkan kapasitas pengikatan air (water holding capacity= WHC), serta sebagai pengawet. Penambahan fosfat akan bersinergi dengan garam untuk meningkatkan WHC pada sosis. 

Tanpa garam dan fosfat, sosis akan sulit untuk dibuat. Asam askorbat sering ditambahkan dalam bentuk asam askorbat maupun natrium askorbat untuk membantu pemerahan daging. Selain itu, asam askorbat juga berfungsi sebagai antioksidan agar produk tidak mudah tengik.   
Untuk mensubtitusi daging, pada pembuatan sosis sering juga ditambahkan isolat protein. Selain itu, pada pembuatan sosis juga ditambahkan karbohidrat sebagai bahan pengisi sosis. 

Pengawet dan Pewarna 
Pada pembuatan sosis, bahan pengawet yang sering digunakan adalah nitrit. Aktivitas antibakteri nitrit telah diuji dan ternyata efektif untuk mencegah pertumbuhan bakteri Clostiridium botulinum, yang dikenal sebagai bakteri patogen penyebab keracunan makanan. Nitrit dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan spora Clostiridium botulinumClostiridium perfringens, danStapylococcus aureus pada daging yang diproses. 

Selain sebagai pengawet, fungsi penambahan nitrit pada proses kuring daging adalah untuk memperoleh warna merah yang stabil. Nitrit akan terurai menjadi nitrit oksida, yang selanjutnya bakal bereaksi dengan mioglobin membentuk nitrosomioglobin.

Meskipun nitrit sebagai salah satu bahan tambahan pangan memberikan banyak keuntungan, ternyata dari berbagai penelitian telah dibuktikan bahwa nitrit dapat membentuk nitrosamin yang bersifat toksik dan karsinogenik. Nitrosodimetilamin hasil reaksi nitrit dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan bersifat karsinogen kuat yang bisa memicu penyakit tumor pada beberapa organ tikus percobaan. 

Jenis bahan pengawet dan dosis maksimum yang diizinkan pada sosis berdasarkan SNI 01-0222-1995 adalah belerang dioksida (450 mg/kg), kalium nitrat (500 mg/kg), kalium nitrit (125 mg/kg), natrium nitrat (500 mg/kg), serta natrium nitrit (125 mg/kg). Jenis pewarna yang biasa digunakan pada sosis adalah eritrosin dan merah allura, masing-masing dengan kadar maksimal 300 mg/kg.  

Jenis Casing 
Terdapat tiga jenis casing yang sering digunakan dalam pembuatan sosis, yaitu alami, kolagen, serta selulosa. Casing alami biasanya terbuat dari usus alami hewan. Casing ini mempunyai keuntungan dapat dimakan, bergizi tinggi, dan melekat pada produk. Kerugian penggunaan casing ini adalah produk tidak awet. 

Casing kolagen biasanya berbahan baku dari kulit hewan besar. Keuntungan dari penggunaan casing ini adalah dapat diwarnai, bisa dimakan, dan melekat pada produk. Casing selulosa biasanya berbahan baku pulp. Keuntungan casing selulosa adalah dapat dicetak atau diwarnai dan murah.Casing selulosa sangat keras dan dianjurkan untuk tidak dimakan. 

Saat ini telah dikembangkan poly amid casing, yaitu casing yang terbuat dari plastik. Casing jenis ini tidak bisa dimakan, dapat dibuat berpori atau tidak, bentuk dan ukurannya dapat diatur, tahan terhadap panas, dan dapat dicetak. 

Nilai Gizi  
Sosis merupakan produk olahan daging yang mempunyai nilai gizi tinggi. Komposisi gizi sosis berbeda-beda, tergantung pada jenis daging yang digunakan dan proses pengolahannya. 
Produk olahan sosis kaya energi dan dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat. Selain itu, sosis juga memiliki kandungan kolesterol dan sodium yang cukup tinggi, sehingga berpotensi menimbulkan penyakit jantung, stroke, dan hipertensi jika dikonsumsi berlebihan. 

Ketentuan mutu sosis berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01–3820-1995) adalah: kadar air maksimal 67 persen, abu maksimal 3 persen, protein minimal 13 persen, lemak maksimal 25 persen, serta karbohidrat maksimal 8 persen.   

Kenyataannya, banyak sosis di pasaran yang memiliki komposisi gizi jauh di bawah standar yang telah ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan pemakaian jumlah daging kurang atau penggunaan bahan tidak sesuai komposisi standar sosis.

Penulis : Prof. DR. Made Astawan, Departemen Teknologi Pangan Dan Gizi IPB.

Sumber :Tabloid Gaya Hidup Sehat