Mengapa Gusi Mudah Berdarah?

Gusi yang sehat berwarna merah muda dan keras. Jika gusi terlihat meradang, lunak, berwarna merah tua dan mudah berdarah, ada kemungkinan Anda menderita gingivitis. Gingivitis merupakan perasangan gingiva, yaitu bagian gusi di sekitar akar gigi.

Penyebab gingivitis adalah plak, yaitu lapisan bakteri yang tidak berwarna dan lengket pada gigi. Saat menjadi keras, plak berubah menjadi tartar berwarna putih yang lema kelamaan akan menjadi hitam. Pembentukan plak dan tartar dapat menyebabkan iritasi pada gingiva sehingga gusi meradang dan mudah berdarah.
Biasanya orang baru menyadari ada sesuatu dengan gusinya ketika menyikat gigi dan sikat jadi berwarna merah muda setelah dipakai atau terdapat darah saat berkumur. Ini merupakan pertanda perdarahan sekalipun Anda menyikat gigi secara lembut.
Kendati demikian, gusi berdarah sering diakibatkan oleh proses penyikatan gigi yang terlalu keras. "Menyikat gigi dengan keras bukan membuat gigi kita bersih, melainkan membuat gusi kita berdarah," ucap drg. Hari Sunarto, Sp. Perio.  
Ia menjelaskan, menyikat gigi secara keras dan menggerakkannya searah horizontal sama saja dengan gerakan mengamplas gigi. "Tak perlu menyikat keras-keras karena plak pada gigi merupakan masa yang bersifat lunak. Untuk membersihkan karang gigi yang sifatnya keras, sebaiknya ke dokter gigi," katanya.
Menyikat gigi yang benar ialah dengan gerakan pendek dari gusi ke arah gigi satu persatu atau dua gigi terlebih dahulu.  "Lakukan gerakan seperti itu ke semua gigi menggunakan sikat yang lembut," tambahnya.
Jika gigi dirawat dengan baik, seperti menyikatnya setiap hari, teratur menggunakan benang gigi dan sering kontrol serta dibersihkan ke dokter gigi, maka kemungkinan menderita gingivitis akan menurun. Gusi pun akan segera menjadi kencang dan berwarna merah muda sebagai tanda sudah sehat kembali. (M05-11)

Bubur Kacang Hijau, Sajian Sehat untuk Berbuka

Di Indonesia, buka puasa identik dengan kolak. Padahal, sejumlah makanan lain juga bisa dijadikan santapan berbuka, salah satunya adalah bubur kacang hijau dan ketan hitam.
Dijelaskan oleh Prof Made Astawan, ahli teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor, kandungan gula merah dalam bubur kacang hijau akan segera menaikkan kadar glukosa darah yang turun selama puasa. Kandungan energi 100 gram bubur kacang hijau sekitar 74-140 kalori.
Karbohidrat dalam ketan hitam akan dicerna dan dimetabolisme tubuh menjadi energi untuk menunjang berbagai aktivitas tubuh. Kandungan protein yang berasal dari kacang hijau serta lemak dari santan berkontribusi dalam mengembalikan kebugaran tubuh.
Selain karbohidrat, kacang hijau juga mengandung protein dan lemak tidak jenuh, seperti oleat, lonoleat, dan lonolenat. Zat gizi penting lain dalam kacang hijau adalah vitamin B1, B2, B3, serta mineral seperti kalsium, fosfor, besi, natrium, dan kalium. Yang tak kalah penting, kacang hijau menjadi sumber serat pangan yang berperan dalam mencegah terjadinya sembelit.
Sementara itu, ketan hitam mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan mineral, seperti fosfor, kalium, kalsium, dan besi.
Karena kandungan energinya cukup besar, terutama dari santan, hendaknya santan dibuat encer dan digunakan dalam jumlah sedikit. Begitu pula ketan hitam, sebaiknya tidak dicampur terlalu banyak. Santaplah bersama kuahnya karena vitamin dan mineral kacang hijau banyak terlarut dalam kuah.
Sumber :
Tabloid Gaya Hidup Sehat
 

Penderita Hipertensi : Kurangi Garam

Garam merupakan bumbu makanan yang harus dikurangi bagi mereka yang menderita penyakit tekanan darah tinggi. Namun banyak orang tidak mengetahui berapa banyak garam yang boleh dikonsumsi apabila penyakit hipertensi telah terjadi.




Berikut anjuran mengenai jumlah garam yang boleh dikonsumsi bagi penderita hipertensi :
Hipertensi Berat : tekanan darah >180 mmHg / > 110 mmHg.
pemasakan tidak boleh ditambahkan garam sedikitpun.

Hipertensi Sedang : tekanan darah 160 – 179 mmHg / 100 – 109 mmHg.
garam dibatasi hanya 1/4 sendok teh atau 1 gram sehari/orang.

Hipertensi Ringan : tekanan darah 140 – 149 mmHg / 90 – 99 mmHg.
garam dibatasi hanya 1/2 sendok teh atau 2 gram sehari/orang.

4 Alasan Perlu "Ngemil" Kacang

Berbagai penelitian telah dilakukan dan hasilnya sama: konsumsi kacang secara rutin membantu mencegah penyakit kardiovaskular. Namun, jangan sampai kebablasan karena terlalu banyak ngemil kacang bisa menyebabkan kegemukan. Cukup segenggam setiap hari.
Kombinasi empat studi berskala besar yang dilakukan pada 170.000 pria dan wanita menunjukkan, ngemil kacang akan mengurangi risiko serangan jantung hingga 35 persen.
Selain untuk jantung, kacang juga mengandung banyak manfaat.
1. Mengenyangkan
Jika Anda ingin membawa camilan yang sehat dan mengenyangkan, Anda bisa mempertimbangkan kacang pistachio. Dalam 1 ons (setara dengan 28,35 gram) pistachio terkandung 160 kalori. Kandungan proteinnya juga cukup tinggi sehingga bisa mengenyangkan lebih lama.
2. Mengandung lemak sehat
Lemak yang terkandung dalam kacang-kacangan adalah lemak asam tak jenuh, yang tergolong lemak baik untuk kesehatan. Kacang-kacangan juga direkomendasikan sebagai sumber omega-3 selain ikan.
3. Melangsingkan
Jika langsing adalah tujuan Anda, cobalah untuk ngemil kacang almond. Laporan yang dimuat dalam situs WebMD menyebutkan, meski jumlah kalorinya sama, kacang almond memiliki efek menurunkan berat badan.
4. Sarat antioksidan
Rasa yang gurih dan manis menjadi alasan kacang digemari. Padahal, yang tak kalah penting dari kacang adalah kandungan antioksidannya yang bisa mencegah penyakit jantung dan kanker.
Sumber :

Tanda Anda Belum Cukup Minum Air

Kebalikan dari apa yang diyakini selama ini, beberapa pakar kesehatan mengatakan bahwa minum air putih delapan gelas sehari tidak selalu membuat kita lebih sehat. Namun, tidak berarti kita harus minum kurang dari delapan gelas karena delapan gelas pun kadang-kadang tidak cukup untuk menghindari dehidrasi pada kondisi tertentu.
Lalu bagaimana cara memastikan berapa banyak air yang harus kita minum? Apakah hanya minum saat kita merasa haus, ataukah tetap bertahan dengan aturan delapan gelas?
Sebenarnya, kebutuhan cairan pada tiap manusia berbeda, bergantung tingkat aktivitas, cuaca, kondisi lingkungan, bahkan pengobatan yang sedang kita lakukan. Mengetahui bagaimana situasi yang memengaruhi kebutuhan cairan bisa membantu Anda tetap terhidrasi. Tidak ada gunanya juga minum lebih banyak air hanya karena kita diharuskan begitu. Bisa-bisa, Anda malah terganggu karena setiap 10 menit harus ke toilet.

Pada dasarnya, untuk mengetahui apakah sudah cukup minum atau belum, Anda bisa mendengarkan sinyal dari tubuh, seperti rasa haus. Kekurangan cairan dalam kadar ringan bisa dirasakan melalui mulut dan bibir yang kering, mulut seperti bergetah, susah konsentrasi, kelelahan, sakit kepala, atau detak jantung yang meningkat. 

Dehidrasi ringan juga bisa dilihat dari warna urin yang gelap dan baunya sangat tajam. Memang ada hal lain yang menyebabkan perubahan urine, seperti obat-obatan, makanan, atau minuman (contohnya asparagus, atau bir). Volume urine yang sangat sedikit sepanjang hari juga sering disebabkan oleh kekurangan cairan.

Kondisi seperti ini jangan diabaikan, apalagi jika Anda mengalami dua atau lebih gejalanya. Meskipun kadarnya ringan, bila sering terjadi, bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti mulas, sembelit, batu ginjal, bahkan gagal ginjal.
Untuk memulihkan diri dari dehidrasi ringan, minumlah air secara perlahan atau bertahap. Atau, konsumsi jus buah murni sampai rasa hausnya hilang. Anda memang tidak harus bergantung pada air saja untuk mengatasi dehidrasi, tapi juga dari buah atau sayuran. Buah-buahan seperti semangka, stroberi, tomat, seledri, bayam, mentimun, dan brokoli, 90 persennya terdiri atas air. Sementara wortel, jeruk, apel, anggur, dan kentang mengandung sekitar 80 persen air. Sesisir pisang atau dua porsi buah lainnya akan membantu menyimpan kembali mineral yang hilang dari tubuh Anda.
Saat kondisi tubuh sehat, minum delapan gelas air putih tidak akan memberikan pengaruh buruk apa pun. Meskipun demikian, tetaplah mengingat bahwa kebutuhan cairan pada setiap orang bisa berbeda. Minumlah sebanyak Anda mampu, dan perhatikan asupan cairan saat cuaca sedang panas, berolahraga yang berat, atau sakit. Memberi perhatian pada kondisi tubuh bisa membantu Anda menentukan apakah Anda perlu menambah asupan cairan atau tidak.
Sumber :

Agar Tak Kekurangan Cairan Saat Puasa

Saat menjalankan ibadah puasa, tubuh tidak akan mendapatkan asupan makanan dan minuman, dari mulai dari terbit fajar sampai matahari terbenam. Dalam kondisi seperti itu, sangat wajar jika seorang yang sedang berpuasa merasa haus, apalagi bila ia beraktivitas di luar ruangan.
Rasa haus merupakan sinyal bahwa tubuh mengalami defisit cairan. Dalam kondisi haus, tubuh sebenarnya memiliki mekanisme alami yang mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Namun begitu, untuk mencegah terjadinya dehidrasi, sangat penting artinya bagi mereka yang menjalankan puasa untuk memerhatikan pemenuhan kebutuhan cairan.
"Ketika kita haus, maka dalam batas tertentu tubuh mempunyai mekanisme menghemat pengeluaran, terutama menghemat pengeluaran urin atau air kencing.  Proses tersebut terjadi melalui pengaturan keseimbangan air tubuh," kata Prof. Dr. Hardinsyah. MS, Gurus Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor (IPB), Kamis, (4/8/2011).
Hardinsyah menjelaskan, sekitar dua pertiga dari berat badan manusia adalah air. Air dalam tubuh manusia dibagi menjadi dua, yakni yang berada di dalam sel (cairan intrasel), dan di luar sel (cairan ekstrasel).  Pada orang dewasa sekitar 60 persen cairan tubuh adalah cairan intrasel, dan 40 persen cairan ekstrasel.
Lantas, bagaimana cara untuk menyiasati supaya kebutuhan cairan dalam tubuh tetap terpenuhi saat puasa?
Hardinsyah menjelaskan, dalam kondisi normal, kebutuhan air saat berpuasa sebenarnya relatif sama saat seseorang tidak puasa. Pemenuhan kebutuhan cairan bagi yang berpuasa didapat melalui asupan atau konsumsi minuman makanan berkuah, yakni sejak berbuka (magrib) sampai menjelang imsak (terbit fajar).
“Secara umum, jumlahnya bagi orang dewasa adalah 2 liter (8 gelas) minuman sehari, terutama air putih. Jumlah ini dapat dipenuhi dengan minum 1 gelas saat berbuka, 2 gelas saat makan malam, 2 gelas antara makan malam dan menjelang tidur, dan 1 gelas sebelum sahur, dan 1 gelas saat, atau setelah sahur sebelum imsak. Satu gelas lagi dapat berupa satu mangkok sedang makanan berkuah pada saat bebuka (misal kolak atau jus buah atau koktail) atau satu mangkok sedang sup, soto atau sayur bening saat makan sahur,” bebernya.
Hardinsyah mengungkapkan, pada orang-orang yang lebih menyukai minum teh, susu, atau kopi, maka 1-2 gelas air putih bisa diganti dengan jus, susu, teh, atau kopi. Dia juga menyarankan, jus yang kental sebaiknya diminum setelah berbuka. Sementara untuk susu, teh dan kopi bisa diminum sebagai selingan antara makan malam dan menjelang tidur.
Dalam dan luar ruangan
Kebutuhan akan air bagi mereka yang bekerja ringan di kantor berbeda dengan orang yang bekerja berat di lapang yang panas. Pengeluaran air tubuh bagi orang yang bekerja di lapangan yang panas akan lebih banyak melalui penguapan, pernafasan dan keringat dibanding orang yang kerja ringan dikantor.
Menurut Hardinsyah, peningkatan suhu lingkungan satu derajat Celcius dari suhu normal dapat meningkatkan sekitar 10 persen atau sekitar satu gelas kebutuhan air, belum lagi karena perbedaan aktifitas.
Ia mencontohkan kebutuhan cairan akibat perbedaan suhu lingkungan kerja sekitar 8 derajat celsius. Suhu 20 derajat di ruang AC dengan aktivitas ringan (banyak duduk) dibanding dengan suhu lingkungan kerja 28 derajat dengan aktivitas berat (banyak bergerak dan kerja otot) akan menyebabkan kebutuhan air tubuh berbeda sampai tiga liter air minum.
“Oleh karena itu, pada saat berpuasa sebaiknya diminimalkan bekerja pada suhu terik matahari dan berkucuran keringat,” jelasnya.
Sementara itu, pada suhu dingin, air tubuh umumnya akan banyak keluar melalui permukaan kulit. Untuk mengatasinya, bisa menggunakan pakaian yang menutupi permukaan kulit tubuh termasuk tangan dan kaki, dan gunakan pelembab wajah atau kulit muka.
Puasa momentum detoksifikasi
Puasa menurut Hardinsyah bisa juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan detoksifikasi (detoks) atau pembersihan racun dari tubuh. Untuk tujuan detoks maka diperlukan minum lebih banyak, dan diutamakan air putih atau air putih diselingi teh hijau atau jus buah segar tanpa gula atau youghurt.
“Bila pada umumnya kebutuhan air seorang dewasa muda adalah 8 gelas (2 liter) sehari maka saat puasa sambil detoks dianjurkan 9-11 gelas sehari,” katanya.
Untuk pola konsumsinya, menurut Hardinsyah, bisa dilakukan dengan  minum 1-2 gelas saat berbuka, 2-3 gelas saat makan malam, 2-3 gelas antara makan malam dan menjelang tidur, 1 gelas sebelum sahur, dan 2 gelas saat dan setelah sahur sebelum imsak. “Minumlah secara perlahan, jangan tergesa-gesa,” tambahnya.

Plus Minus Ibu Hamil Berpuasa

Sebuah penelitian di AS menemukan bahwa ibu hamil yang berpuasa cenderung punya bayi lebih kecil. Di Indonesia, dokter pada dasarnya tidak melarang ibu hamil untuk 4 berpuasa. Iklim di Tanah Air pun lebih memungkinkan ibu hamil untuk ikut berpuasa.
Sebuah penelitian dilakukan oleh ilmuwan AS berdasarkan sensus di AS, Irak, dan Uganda. Penelitian itu menemukan wanita hamil yang berpuasa cenderung memiliki bayi lebih kecil. Bayi kecil tersebut juga cenderung rentan kesulitan belajar ketika besar.
Para peneliti dari Columbia University itu menemukan tren ini paling kelihatan ketika ibu hamil berpuasa pada awal kehamilannya dan selama musim panas ketika hari terang lebih panjang. Itu artinya puasa berjalan lebih panjang pada musim panas. Buat ibu hamil itu ternyata membahayakan kesehatan janinnya.
Beruntung iklim di Tanah Air tidak mengenal musim panas dengan hari terang panjang. Lama waktu puasa pun sekitar 14 jam sehari. Karena itu, para ibu yang sedang hamil tidak ragu untuk berpuasa selama kehamilan. Selebriti-selebriti seperti Zaskia Adya Mecca dan Meisya Siregar yang sedang mengandung pada bulan Ramadan tahun lalu pun mengaku berpuasa meski sedang berbadan dua.
lin Harlina (28 tahun) yang sedang mengandung tiga bulan mengaku ingin ikut puasa di bulan Ramadan ini. "Katanya, tidak masalah orang hamil ikut puasa. Asal kuat saja," kata karyawan di sebuah bank di Bogor itu.
Wanita yang menikah pada April lalu itu mengaku cukup sehat. Masa mual-mualnya juga sudah lewat. "Malah sekarang sedang doyan makan," katanya.
Supaya ibadah puasa dan kehamilan sama-sama lancar, lin mengaku akan konsultasi dengan dokter kandungannya terlebih dulu. "Kalau kata dokter boleh puasa, Insya Allah saya akan berpuasa," ujarnya.
Dr. Frizar Irmansyah, Sp.OG, dokter spesialis kebidanan dari RS Pusat Pertamina, mengatakan bahwa puasa pada dasarnya diperbolehkan untuk ibu hamil yang keadaan ibu dan bayinya sehat. Dengan keadaan hamil tanpa masalah, bahkan trimester pertama pun dibolehkan berpuasa.
Berikut ini kondisi ibu hamil yang tidak diperbolehkan puasa:
1. Menderita diabetes melitus
Ibu hamil dengan diabetes harus menjalani pola makan sedemikian rupa agar gula darah tetap terkontrol. Karena itu, ibu hamil dengan diabetes tidak disarankan berpuasa. Pasalnya, selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah bisa tetap terkontrol/bisa tetap stabil.
2. Hipertensi
Tekanan darah selama kehamilan harus terkontrol dengan baik. Terlebih lagi pada ibu yang tekanan darahnya harus dikontrol dengan obat-obatan. Tekanan darah yang naik turun harus dihindari karena berbahaya buat kesehatan ibu dan bayinya.
3. Perdarahan
Puasa pada saat menjalani kehamilan dengan perdarahan akan menambah parah perdarahan tersebut. Ibu hamil sebaiknya konsultasi dengan dokter kandungan untuk mengatasi keadaan ini.
4.Sakit maag
Memaksakan diri berpuasa pada ibu hamil yang punya sakit maag akan memberi peluang bagi kekambuhan penyakit itu.
5. Dehidrasi
Kondisi ini berbahaya untuk kesehatan ibu dan bayi dalam kandungannya. Dalam keadaan seperti ini, ibu hamil sebaiknya cepat berbuka. Terlebih lagi ibu hamil yang terancam dehidrasi karena diare, muntah-muntah, keringat dingin. (GHS/Diyah Triarsari)
Sumber :
Tabloid Gaya Hidup Sehat

Ponsel Kurangi Kesuburan dan Bikin Kanker Otak?

Banyak mitos beredar mengenai penggunaan ponsel atau handphone (HP), terutama radiasi yang ditimbulkan oleh alat komunikasi tersebut. Konon, memakai ponsel bisa menyebabkan tumor dan kanker. Benarkah?

"Sejujurnya hingga sekarang belum ada bukti yang pasti," kata Andrew Weil, MD, Direktur Program Pengobatan Integratif di College of Medicine, University of Arizona. Ponsel sering dianggap bisa menyebabkan tumor otak karena diyakini bisa mengantarkan gelombang elektromagnetik. 


 
Namun, tumor sendiri butuh waktu yang lama untuk berkembang, bisa tahunan, bisa juga puluhan tahun. Jadi, dugaan ini masih harus dibuktikan lagi melalui penelitian jangka panjang. 

Di satu sisi, dua laporan terbaru mengajak kita untuk tidak terlalu khawatir. Setelah membandingkan kebiasaan menelepon dengan ponsel lebih dari 300 pasien kanker otak dengan orang-orang yang sehat, para peneliti Jepang menyatakan tidak ada hubungan antara lamanya waktu bertelepon dengan kemungkinan mengidap kanker. 

Selain itu, sebuah studi selama enam tahun di Inggris seputar teknologi telekomunikasi bergerak dan kesehatan juga tidak menemukan hubungan antara penggunaan ponsel jangka pendek (kurang dari 10 tahun) dengan kanker otak.

Meski demikian, peneliti lain menemukan hasil berbeda. Di Swedia, dilaporkan pada tahun 2006 bahwa kita memiliki risiko 240 persen lebih besar terkena kanker otak berbahaya, tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga yang sering digunakan untuk bertelepon. 

Penelitian lain malah mengatakan bahwa menggunakan ponsel selama lebih dari 10 tahun bisa melipatgandakan risiko terkena semacam tumor jinak bernama acoustic neuromas, juga tumor berbahaya di otak dan sistem saraf yang disebut gliomas.

Di samping kanker otak, faktor fertilitas juga sering dipermasalahkan. Menurut penelitian, makin lama pria berbicara di HP setiap harinya, makin sedikit sperma sehat. Akan tetapi, makin banyak jumlah sperma yang abnormal.

Nah, sambil menunggu kepastiannya, lebih baik pakailah ponsel dengan bijak. Jauhkan ponsel dari tubuh dengan memaksimalkan penggunaan hands free atau wireless headset.

Sering Masuk Angin? Awas Gejala Stres!

Stres memang akrab dengan keseharian kita. Mungkin karena stres sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tidak menyadari keberadaan stres. Apalagi tanda-tanda stres sangat umum.
Untuk mengetahui seseorang mengalami stres atau tidak, diperlukan pengamatan gejala, baik fisik maupun psikis selama dua minggu.
Secara psikologis stres tampil dalam wujud perasaan cemas, panik, perilaku gelisah, emosi labil, cepat tersinggung, malas, frustasi, dan sebagainya.
Selain itu stres juga mendatangkan gejala fisik, seperti gangguan hormonal, sakit maag, pusing, sakit kepala, sakit pinggang, sering masuk angin, sulit berkonsentrasi, serta gangguan tidur.
"Rasa cemas berlebihan karena stres akan memacu hormon tertentu di dalam tubuh yang bisa meningkatkan peningkatan denyut jantung dan darah. Rasa cemas juga akan memicu produksi asam lambung," papar dr.Surjo Dharmono, Sp.KJ(K), dari Departemen Psikiatri FKUI/RSCM ini.
Cemas berkepanjangan juga akan menyebabkan ketegangan otot-otot tubuh. "Akibatnya muncul keluhan sering sakit kepala, gampang masuk angin, dan kelelahan kronis," imbuhnya.
Tidak jarang pasien yang sebenarnya memiliki stres berpindah-pindah dokter karena keluhan yang tidak kunjung hilang. Obat yang diminum pun tidak ada yang manjur. "Dalam dunia kedokteran gejala itu disebut psikosomatis, sehat tapi merasa sakit," katanya.
Surjo menyebutkan, sekitar 20-30 persen pasien yang berobat ke dokter umum sebenarnya adalah orang yang mengalami keluhan fisik karena stres.

Waspadai Kanker Otak Jika Sakit di Kepala Memuncak

Anda sering mengalami sakit kepala yang berulang di bagian kepala yang sama? Jika iya, Anda perlu mencurigai rasa sakit tersebut. Sebab, bukan tidak mungkin, rasa sakit itu merupakan gejala awal penyakit kanker otak.
Kanker otak memang tak se-ngetop penyakit kanker lain, seperti kanker serviks atau kanker payudara. Namun, seperti kebanyakan penyakit kanker pada umumnya, kanker otak merupakan penyakit bersifat diam (silent killer) yang berbahaya.
Karena sifatnya itu, seringkali penyakit kanker otak baru terdeteksi setelah memasuki stadium lanjut. Jika rasa sakit di bagian kepala telah memuncak, ada kemungkinan, kanker itu telah menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis). Kalau sudah begitu, penanganan kanker menjadi lebih rumit dan berisiko. "Oleh karena itu, masyarakat perlu melakukan deteksi sejak dini penyakit kanker otak," saran Fielda Djuita, spesialis radiologi Rumah Sakit Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta.
Gejala kanker otak
Penyakit kanker otak, biasanya, bakal disertai gejala-gejala yang dapat terlihat atau terasa langsung oleh si penderita. Misalnya tubuh kejang-kejang, mual dan muntah, pandangan kabur, serta rasa sakit kepala. Oleh para ahli medis, kondisi demikian disebut sebagai gejala peningkatan tekanan dalam otak atau intracranial. "Kalau Anda mengalami gejala-gejala ini, ada kemungkinan, Anda menderita penyakit kanker otak," ujar Suhanto Kasmali, Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Mediros, Jakarta.
Para pasien yang merasakan gejala-gejala tersebut, terlebih dahulu harus melakukan pemeriksaan menyeluruh pada bagian kepala dan otak. "Ini harus didiagnosa secara menyeluruh karena otak adalah bagian tubuh yang penting, tapi lunak," papar Suhanto.
Sebagai organ tubuh yang mengatur segala aktivitas tubuh (multitasking), otak terdiri dari tiga bagian, yakni otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brain stem). Otak memainkan peran penting bagi kehidupan seseorang.
Otak merupakan tempat yang berbahaya jika menjadi lokasi atau situs berkembangnya tumor. "Biar jinak, tapi tetap harus diangkat. Namun, karena otak adalah organ yang lunak, sangat berisiko dalam memberikan penanganannya," tandas Fielda.
Lebih berbahaya lagi, para ahli medis belum dapat menyimpulkan penyebab berkembangnya tumor ganas atau kanker di otak. Yang pasti, kata Fielda, jika kasus kanker otak terjadi pada anak berusia di bawah 17 tahun, kemungkinan besar, penyebabnya faktor genetik. Sementara, penyebab kanker otak pada orang dewasa hingga kini masih dalam penelitian ahli.
Berdasarkan pendapat para ahli medis, pertumbuhan penderita kanker di negara berkembang, seperti Indonesia, akan bersifat masif. Sekitar 100 orang dari setiap 100.000 jiwa penduduk berisiko terkena penyakit kanker, termasuk kanker otak. Saat ini, penyebaran penyakit kanker otak di Indonesia boleh dibilang masih minim.
Menurut Fielda, setiap hari, terdapat sekitar 100 pasien yang mengantre mendapatkan penanganan radiologi untuk menyembuhkan penyakit kankernya. Memang penyakit kanker memerlukan waktu untuk beralih menjadi ganas. Tapi, akan lebih optimal bila penyakit kanker telah terdeteksi saat masih jinak. "Kalau masih dalam level stadium awal, kanker dapat sembuh total dan terkontrol," papar dokter yang juga bertugas di rumahsakit kanker Dharmais ini. (Raymond Reynaldi)
Sumber :
KONTAN

8 Makanan Pereda Sakit Kepala

Ada berbagai jenis sakit kepala dengan tingkat berbeda-beda. Tetapi satu hal yang sama adalah datangnya sakit kepala membuat segala bentuk aktivitas menjadi terganggu.
Sakit kepala adalah gejala dari sejumlah ketidakseimbangan fisik dan mental. Sebagian dari kita biasanya meminum obat anti nyeri untuk meredakannya. Padahal, sebenarnya ada alternatif selain obat yang dapat membantu masalah sakit kepala. Beberapa makanan dan cairan diyakini dapat membantu mengusir rasa sakit di kepala.  Inilah delapan di antaranya :
1. Kentang :  Sakit kepala yang muncul akibat mabuk tak hanya disebabkan karena dehidrasi tetapi juga karena hilangnya elektrolit seperti kalium. Maka dari itu, menyantap makanan yang kaya akan kalium dapat membantu meringankan sakit kepala. Kentang mengandung banyak kalium yakni 100 gram, sedangkan kentang panggang (dengan kulitnya) mengandung kalium hingga 600 mg.  
2. Pisang : Pisang tidak hanya kaya akan potasium tetapi juga magnesium (pisang ukuran sedang mengandung 10% dari rekomendasi asupan harian Anda). Magnesium dapat meringankan migrain Anda dan sakit kepala akibat stres. Sejumlah penelitian telah menghubungkan antara kekurangan magnesium dan sakit kepala migrain. Penelitian menujukkan bahwa sekitar separuh dari semua penderita migrain memiliki magnesium terionisasi dalam darah dalam jumlah sedikit. 
Magnesium, yang dikandung dalam pisang, melindungi tubuh dari sakit kepala dengan  cara merelaksasi pembuluh darah. Selain itu, magnesium memiliki efek menenangkan sehingga berguna untuk meredakan sakit kepala akibat tegang. Apricot kering, alpukat, almond, kacang mete, beras merah, kacang-kacangan dan biji-bijian merupkan makanan lain yang kaya akan magnesium.  
3. Kopi : Kafein dalam kopi bermanfaat sekaligus berbahaya bagi korban sakit kepala. Kafein merupakan zat yang umum dalam resep dan obat-obatan bebas untuk sakit kepala karena dapat meredakan rasa nyeri dan 40% lebih efektif dalam mengobati sakit kepala. Kafein juga membantu tubuh menyerap obat sakit kepala lebih cepat, sehingga obat tersebut lebih cepat bekerja. Kafein bisa menjadi pereda sakit kepala yang sangat efektif, terutama migrain, tetapi jika dikonsumsi terlalu banyak bisa membuat sakit kepala kembali kambuh. Jadi, dianjurkan untk meminum kopi tidak lebih dari 2 atau 3 cangkir per hari.
4. Biji-biji serelia utuh (whole grain) : Jika Anda menjalani diet rendah karbohidrat, Anda akan mulai menguras sumber utama energi untuk otak, yakni  cadangan glikogen. Selain itu juga menjadikan tubuh kehilangan cairan dengan cepat sehingga menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi bersamaan dengan berkurangnya energi ke otak bisa memicu timbulnya sakit kepala. Jika anda mengkonsumsi makanan-makanan karbo yang sehat seperti (biji-bijian seperti roti gandum, sereal gandum, oatmeal, dan buah), tidak hanya bisa mengusir rasa sakit pada kepala tetapi juga meningkatkan mood Anda.  
5. Semangka : Dehidrasi adalah penyebab umum timbulnya sakit kepala, maka pertimbangkan untuk meminum banyak air dan mengasup makanan yang kaya akan air (seperti semangka). Buah yang kaya akan air  ini juga mengandung mineral penting, seperti magnesium, yang merupakan kunci untuk mencegah sakit kepala. Anda juga dapat mencoba minuman olahraga berelektrolit jika mungkin mengalami sakit kepala setelah berolahraga dalam waktu yang lama karena kehilangan banyak mineral dalam tubuh.  
6. Ikan : Ikan berlemak (seperti salmon, tuna, dan makarel) bermanfaat sebagai obat untuk sakit kepala migrain karena kaya akan asam lemak esensial, omega-3. Asam lemak omega-3 dapat menghambat peradangan yang sering memicu timbulnya migrain. Jika tidak bisa mengkonsumsi ikan ini setiap hari, tidak perlu khawatir.  Anda dapat mengonsumsi  suplemen minyak ikan dan menambahkan makanan seperti biji rami, walnut, tahu, dan kacang kedelai untuk tambahan omega-3 pada diet Anda.  
7. Biji Wijen : Biji wijen kaya akan kandungan vitamin E dan dapat membantu menstabilkan kadar estrogen dan mencegah migrain selama periode Anda. Selain itu, biji wijen juga kaya akan magnesium, yang selanjutnya akan membantu pencegahan sakit kepala. Makanan lain yang mengandung vitamin E dalam jumlah tinggi antara lain, kacang-kacangan, minyak zaitun, dandelion, gandum, dan kentang manis.  
8. Jahe : Selain menjadi obat untuk mual, jahe memiliki sifat anti-peradangan dan anti-histamin juga berguna untuk memerangi sakit kepala. Masaklah jahe tersebut atau kombinasikan dengan minuman lain seperti teh. (M10-11)