Obat Kanker dari Kulit Kodok

Tampaknya jalan terbuka menuju pengobatan kanker yang murah semakin dekat. Para ilmuwan dipimpin Prof. Chris Shaw dari Queen’s School of Pharmacy, Inggris berhasil identifikasi dua protein kodok untuk obat kanker.
Dua protein kodok waxy monkey ini dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah dan membunuh tumor kanker. Tim peneliti juga menemukan bahwa kodok fire-bellied memproduksi protein yang dapat menstimulasi pertumbuhan pembuluh darah. Jenis protein yang satu ini malah bisa membantu pasien sembuh dari cedera dalam waktu lebih cepat.
 
 "Hasil penelitian ini berpotensi mengobati penyakit yang membutuhkan pembuluh darah, memperbaiki diri dengan cepat seperti penyembuhan luka, transplantasi organ, luka pasien diabetes, dan kerusakan yang disebabkan penyakit jantung serta stroke," kata Profesor Shaw.
Selama ini, ilmuwan dan perusahaan obat di seluruh dunia sudah menginvestasikan uang sekitar triliunan dolar AS untuk mengembangkan obat yang secara efektif mengontrol dan mengatur pertumbuhan pembuluh darah.
Namun, diungkapkan Prof. Shaw, usaha penemuan obat itu belum menemukan titik cerah. "Tujuan penelitian kami adalah membuka potensi alam, dalam hal ini sekresi yang dikeluarkan kulit kodok bisa mengatasi penderitaan manusia. Kami sangat yakin, potensi alam bisa jadi solusi untuk banyak masalah kita di dunia. Kita hanya perlu mengajukan pertanyaan yang tepat agar menemukannya," ujarnya.
"Sangat memalukan bahwa kita punya banyak potensi tersimpan di alam semesta yang berpotensi menjadi obat hebat untuk mengatasi kanker. Sementara kita tidak melakukan apa-apa untuk mendapatkannya," katanya.
Penelitian itu mendapat pujian dalam penghargaan Medical Futures Innovation Awards di London, awal bulan lalu. Prof. Brian Walker dan Dr. Tianbao Chen, panel juri penghargaan tersebut, mendorong para peneliti yang dipuji tersebut untuk melanjutkan karya mereka menuju tahap selanjutnya.
"Banyak penemuan hebat dikuak lewat ketidaksengajaan dan ide Prof. Shaw sangat inovatif dan menarik untuk memenuhi kebutuhan kita. Penting juga untuk menyadari bahwa inovasi itu masih berada di tahap awal. Masih dibutuhkan banyak usaha keras untuk mewujudkan penelitian ini menuju terapi klinis," kata panel juri. (diy)
Sumber :

5 Kebiasaan Buruk yang Bikin Gigi Berlubang

Sejak masih kecil Anda tentu telah diajarkan untuk menggosok gigi sedikitnya dua kali sehari. Setelah dewasa, kebiasaan ini masih harus ditambah dengan flossing. Sayangnya, tidak semua orang melakukan apa yang disarankan oleh dokter ini. Padahal kalau Anda sudah gosok gigi dan flossing pun, masih ada kebiasaan lain yang memengaruhi kesehatan gigi.
Menurut Annalisa Somers, dokter gigi yang berpraktik di Austin, Texas, kebanyakan orang bahkan tidak sadar bahwa kebiasaan yang mereka lakukan itu bisa menciderai gigi. Adakah satu dari lima kebiasaan ini yang sering Anda lakukan?


Makan terlalu lambat, atau terlalu sering
Anda memang harus mengunyah makanan dengan seksama, agar makanan lebih mudah dicerna dan Anda cenderung tidak makan terlalu banyak. Tetapi, sebaiknya perhatikan juga frekuensi Anda makan, karena hal ini bisa memengaruhi kesehatan gigi Anda. Setelah makan, plak pada gigi akan melepaskan asam yang menyerang gigi, sehingga bila Anda terus saja ngemil sepanjang hari, serangan asam itu akan terjadi lagi. Akibatnya, gigi Anda bisa berlubang.
"Misalnya Anda punya sekantong permen atau cokelat. Anda memakan satu sekarang, satu dalam 30 menit berikutnya, satu dalam satu jam. Ini akan lebih memperburuk gigi Anda daripada jika Anda duduk dan makan sekantong penuh dalam sekali makan," kata Somers.
Hal yang sama terjadi jika Anda makan terlalu lama. Gigi Anda akan dibombardir dengan partikel makanan, sedangkan mulut Anda tidak punya kesempatan untuk melawan bakteri.
Menggeretakkan gigi
"Banyak perempuan yang menggeretakkan gigi, dan mereka tidak sadar telah melakukannya, karena itu terjadi saat mereka tidur," papar Somers.
Mengetuk-ngetukkan gigi Anda ketika sedang stres juga bisa menyebabkan kerusakan. Menurut Somers, menggeretakkan dan mengetukkan gigi bisa membuat gigi aus secara prematur, atau kemungkinan lain gigi bakal cuil. Kalau Anda sering merasa pusing, atau rahang terasa sakit, itulah tanda-tanda bahwa gigi Anda bermasalah.
Tidak memeriksakan gigi ke dokter, terutama ketika ingin hamil
American Dental Association menyarankan agar kita rutin memeriksakan gigi kita dua kali setahun. Bila Anda tidak mengontrol gigi ke dokter, gigi akan tumbuh plak, sementara masalah kecil bisa berubah jadi besar. Salah satu waktu terpenting untuk mengunjungi dokter gigi adalah ketika Anda sedang membuat program hamil. Waspada dengan kondisi seperti gingivitis (radang gusi) yang akan menyerang ketika Anda hamil.
Membiarkan mulut jadi kering
Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti diuretik, antihistamin, decongestant, dan pereda nyeri, bisa menyebabkan mulut kering. Semakin banyak Anda mengonsumsi obat-obatan ini, semakin kering mulut Anda. Padahal, jika tidak ada cukup air liur untuk membasahi mulut dan menetralisasi asam, gigi Anda akan cenderung berlubang.
Hal lain yang bikin mulut kering adalah sindrom Sjogren, penyakit autoimun yang memengaruhi 4 juta orang di dunia (90 persen di antaranya perempuan, dan pasien asma yang menggunakan inhaler). Jika Anda mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan mulut kering atau mengidap Sindrom Sjogren, risiko gigi rusak akan meningkat. Gosoklah gigi lebih sering, hindari makanan manis, dan minum banyak air putih.
Menyeruput minuman bersoda
Pada dasarnya, minuman bersoda adalah permen dalam bentuk cair. Kandungan gula dan asamnya bisa menyebabkan erosi dan gigi berlubang. Menurut Somers, boleh-boleh saja sih minum minuman bersoda sesekali. Namun perhatikan dulu cara minumnya.
Untuk mencegah kerusakan gigi akibat soda, jangan menyesapnya sepanjang hari. Minumlah dalam sekali minum sampai habis, atau bersamaan dengan waktu makan. "Menyeruput soda itu seperti memandikan gigi Anda dengan gula sepanjang hari," katanya.
Cara lain untuk minum soda (atau minuman yang mengandung gula lainnya) adalah dengan sedotan, sehingga gigi Anda tidak terekspos soda.
Sumber :
SheKnows

Kurangi Konsumsi Minuman Bersoda!

Siapa yang tidak suka minum minuman ringan bersoda (berkarbonasi)? Meminum minuman ini saat di tengah terik matahari, rasanya amat menyegarkan. Mendapatkan minuman ini pun mudah; minuman bersoda tersedia di kios penjual rokok, restoran, hingga kafe. Namun tahukah Anda apa bahaya minuman semacam ini bila dikonsumsi secara berlebihan?Minuman ringan berkarbonasi adalah sumber kalori terbesar dalam menu makan orang Amerika, yaitu sekitar 7% dari total pemasukannya. Bila Anda menambahkan minuman non karbonasi, nilainya meningkat hingga 9%. Bayangkan bila Anda mengambil menu sarapan di restoran junk food, Anda memilih cheese burger dengan minuman cola. Hitung saja berapa kalorinya. Tidak heran bila orang Amerika banyak yang mengalami obesitas dan diabetes.
 

Konsumsi harian sekitar 10-15 sendok teh gula murni artinya hampir sama dengan batasan yang direkomendasikan untuk konsumsi gula dari semua jenis makanan. Untuk mengatasi ketergantungan pada gula, seringkali orang lalu menggantinya dengan minuman buah, sport drinks, dan es teh. Namun, semua jenis minuman ini ternyata juga mengandung banyak gula, yang juga menambahkan kalori di dalam menu diet kita.
Sementara itu, pembuat minuman ringan mengantisipasi kekhawatiran konsumennya tentang gula ini dengan memproduksi versi "diet" dengan embel-embel seperti "sugar-free". Namun sudahkah langkah ini menyelesaikan masalah kesehatan penikmatnya?
Minuman ringan berkarbonasi ternyata tidak hanya bermasalah dengan kandungannya, tetapi bagaimana minuman ini berhasil menggantikan minuman sehat yang biasa kita konsumsi. Saat kita mulai memasuki usia matang, kita cenderung memilih jenis minuman lain ketimbang susu. Padahal menurunnya kalsium dapat meningkatkan risiko osteoporosis, penyakit serius yang biasanya makin parah seiring pertambahan usia kita. Tulang yang sehat dan kuat yang dibangun saat kita masih muda tidak lagi dapat melindungi kita dari kondisi yang mengerikan ini.
Coba lihat fakta apa saja yang dapat kita temukan dari minuman bersoda:
*Kelebihan gula yang berkontribusi terhadap kelebihan berat badan, yang juga dapat menyebabkan penyakit diabetes mellitus tipe 2, serangan jantung, stroke, dan kanker.
*Orang yang mengonsumsi soft drinks secara rutin juga berpotensi meningkatkan risiko munculnya batu ginjal, dan penyakit jantung.
*Kafein, yang ditambahkan ke dalam kebanyakan soft drinks, juga menimbulkan kecanduan. Kafein juga meningkatkan pembuangan kalsium.
*Pewarna buatan dalam soda juga menyebabkan penyakit gatal, asma, dan reaksi alergi lainnya pada beberapa orang.
*Ahli kesehatan gigi terus mendorong orang untuk mengurangi konsumsi minuman bersoda, khususnya saat makan, untuk mencegah kerusakan gigi (karena gula), dan erosi gigi (karena asamnya).
Mengurangi konsumsi soda dari menu makan (atau pergaulan) sehari-hari sangat dianjurkan. Imbangi dengan memperbanyak minum air putih bila Anda belum dapat menghentikan kebiasaan ini.
 
Sumber : Sheer Balance

Obat pereda rasa sakit dan kerusakan ginjal

Bila Anda termasuk orang yang sering mengonsumsi obat pereda rasa nyeri atau rasa sakit, mulai saat ini cobalah untuk mengurangi kebiasaan ini, kecuali atas petunjuk dokter.
 
Para peneliti menemukan bahwa penggunaan aspirin atau parasetamol secara berlebih– sekitar 300 gram per tahun – dikaitkan dengan perubahan anatomis ginjal yang menjadi lebih kecil, berlekuk dan mengalami kalsifikasi (small, indented and calcified kidney = SICK). Kondisi ini terdeteksi pada pasien-pasien penyakit ginjal kronik saat dilakukan prosedur CT scan.
 
 
Perubahan pada ginjal
Lebih dari 200 pasien penyakit ginjal kronik di Amerika menjalani skrining dan ditanyakan mengenai kemungkinan mengonsumsi obat pereda rasa sakit/nyeri (analgesik). Diantara pasien-pasien ini ditemukan SICK, dan sepertiga dari mereka pernah mengonsumsi obat analgesik secara berlebihan.
 
Para ilmuwan dari National Analgesic Nephropathy Study menyimpulkan bahwa pemakaian analgesik selama lebih dari 9 tahun dikaitkan dengan SICK yang akan mencetuskan penyakit ginjal kronik.
 
Dr. Vardaman Buckalew, seorang pakar ginjal pada Wake Forest University Baptist Medical Center di California Selatan, Amerika, menjelaskan bahwa jika pasien menderita SICK, kemungkinan besar diakibatkan oleh pemakaian analgesik secara berlebihan.
 
“Kami pikir hanya ada beberapa individu yang memang lebih rentan. Tetapi hingga kini belum ada cara yang dapat membedakan individu yang rentan atau tidak.”
 
Sedangkan salah seorang perwakilan dari National Kidney Research Fund juga menjelaskan bahwa analgesik dalam dosis besar – termasuk aspirin dan parasetamol – dapat menekan fungsi ginjal pada pasien-pasien yang sudah mengalami gangguan ginjal.
 
“Kedua analgesik tersebut dalam dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan penyakit ginjal akut, terutama bila dikonsumsi berlebih seperti pada tindakan bunuh diri.” Dosis analgesik yang tinggi juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan lainnya.
 
Jadi sebaiknya hindari mengonsumsi analgesik kecuali memang Anda sangat membutuhkan. Jika memang dibutuhkan konsumsi dosis tunggal secara berhati-hati setelah membaca aturan pakai. Bila ginjal Anda sedang mengalami gangguan, konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsi analgesik.

Teh hijau dalam jumlah besar dapat merusak ginjal?

Semua orang tentu mengenal kebiasaan minum teh dan momentum ini telah menjadi tradisi turun temurun di seluruh dunia. Popularitas tradisi ini bahkan dikaitkan dengan suasana kekeluargaan, baik di negara Barat maupun Timur.

Beberapa jenis teh telah banyak diselidiki khasiat dan manfaatnya bagi kesehatan. Salah satunya adalah teh hijau. Zat polyphenols yang terkandung didalamnya diyakini dapat membantu mencegah penyakit jantung dan kanker.
 
 
Namun, di balik khasiat teh hijau, ternyata mengonsumsi kandungan polyphenols dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, demikian disebutkan oleh beberapa studi yang menunjukkan toksisitas polyphenols.

Sebetulnya konsumsi teh hijau ini tidak terlalu mengkhawatirkan, namun perlu dipikirkan pada individu yang mengonsumsi suplemen yang mengandung polyphenols, demikian diungkapkan seorang penulis bernama Prof. Chung Yang dari Universitas Rutgers di New Jersey. Beliau menekankan setiap individu yang minum teh hijau hingga sepuluh cangkir per hari masih dapat ditoleransi. Masalah akan timbul pada individu yang mengonsumsi suplemen dengan kandungan polyphenols-nya hingga 50 kali lipat dibandingkan secangkir teh.

Prof. Yang melaporkan kasus-kasus kematian pada manusia dengan keracunan hati akibat mengonsumsi polyphenols dalam jumlah besar yang terkandung pada suplemen. Gejala-gejala yang timbul menghilang apabila individu menghentikan konsumsi suplemen tersebut, dan timbul kembali bila mereka mengonsumsinya lagi. (Chemical research in toxicology, vol 20, p583)

Sebenarnya konsumsi teh sendiri dapat mengakibatkan rangsang seringnya berkemih, sehingga banyak minum teh pada penderita gagal ginjal akan semakin mengganggu fungsi ginjal yang sebelumya sudah mengalami kerusakan.

Referensi: http://www.newscientist.com: Green tea can be harmful in large quantities.

Tangkis Batu Ginjal dengan Sayur, Buah, & Makanan Rendah Garam

Para peneliti telah menemukan alasan lain untuk menjalani diet sehat, yaitu untuk mencegah batu ginjal. Menurut studi yang dimuat dalam Journal of the American Society Nephrology (JASN), diet sehat yang mencakup banyak mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, susu rendah lemak dan biji-bijian; membatasi asupan garam, daging merah dan daging olahan, serta mengurangi minuman yang manis merupakan cara efektif untuk mencegah terbentuknya batu ginjal.

Penemuan ini memberikan dampak positif dalam hal kesehatan mengingat adanya kaitan antara batu ginjal dengan tingginya kasus hipertensi, diabetes, peningkatan berat badan, dan faktor-faktor risiko lainnya untuk penyakit jantung.
 


 
Dr Eric Taylor dari Maine Medical Center dan rekan sejawatnya di Brigham and Women’s Hospital telah melakukan suatu studi untuk mengetahui efek diet sehat terhadap kemungkinan terbentuknya batu ginjal. Mereka mengumpulkan informasi dari 3 studi klinis berikut: Health Professionals Follow-up Study (45.821 orang pria, selama 18 tahun), Nurses’s Health Study I (94.108 orang wanita lanjut usia, selama 18 tahun), dan Nurses’ health Study II (101.837 orang wanita muda, selama 14 tahun).

Tim peneliti ini mencatat skor pada tiap individu berdasarkan 8 komponen diet versi DASH/Dietary Approaches to Stop Hypertension (Pendekatan Diet untuk Mengatasi Hipertensi), yaitu: banyak mengonsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, produk susu rendah lemak, biji-bijian, serta mengurangi konsumsi garam, minuman tinggi gula, dan daging merah dan daging olahan. Individu yang memiliki skor DASH lebih tinggi diketahui mengkonsumsi makanan yang banyak mengandum kalsium, kalium, magnesium, oksalat, vitamin C, dan rendah garam natrium.

Dari ketiga studi tersebut dilaporkan 5.645 kasus batu ginjal. Dalam studi, individu dengan skor DASH tertinggi memiliki peluang (risiko) 40-45% lebih rendah untuk mengalami batu ginjal dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor terendah. Penurunan risiko batu ginjal ini tidak dipengaruhi oleh usia, bentuk atau ukuran tubuh, asupan cairan, dan faktor-faktor lain.

Karena diet versi DASH dapat mempengaruhi hipertensi, diabetes, dan penyakit kronik lainnya yang berhubungan dengan batu ginjal, maka selain pada individu dengan hipertensi, diabetes, atau penyakit kronik lain, para peneliti juga melakukan analisis terhadap mereka yang tidak mengidap hipertensi atau diabetes. Namun pada kelompok inipun diet DASH dapat mengurangi risiko batu ginjal.

Sebagaimana diketahui, obat yang digunakan untuk mengatasi batu ginjal umumnya  menimbulkan efek samping yang merugikan. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa diet versi DASH mungkin menjadi terapi alternatif yang efektif untuk mencegah batu ginjal.

Referensi: An Apple A Day Keeps Kidney Stones Away: More Fruits and Veggies, Less Salt Prevents Stones From Forming. At: http: http://www.sciencedaily.com/. Aug. 14, 2009

Wanita peminum soda berisiko menderita penyakit ginjal

Studi terbaru menemukan bahwa wanita yang memiliki kebiasaan minum soda dua kaleng atau lebih setiap harinya berisiko dua kali lebih tinggi terkena penyakit ginjal. “Anehnya, kami tidak menemukan peningkatan risiko pada pria yang meminum soda. Belum diketahui dengan jelas hubungan antara kebiasaan mengonsumsi soda dan kerusakkan ginjal,” jelas David Shoham selaku ketua peneliti dari Universitas Loyola.

 

Para peneliti National Health and Nutrition Examination Survey Amerika Serikat memeriksa sebanyak 9.358 contoh urin dewasa dan memberikan kuesioner mengenai kebiasaan makan mereka.
Dari hasil pendataan, ternyata didapatkan wanita yang memiliki kebiasaan minum soda dua kaleng atau lebih setiap harinya berisiko 1,86 kali lebih tinggi mengalami albuminuria (adanya protein jenis albumin dalam urin), yang merupakan suatu penanda awal sensitif kerusakan ginjal. Seharusnya ginjal yang sehat akan menyaring keluar albumin (yang memiliki ukuran molekul yang  besar) namun bila didapatkan  dalam jumlah yang besar dalam urin dapat merupakan suatu tanda kerusakan ginjal.
Beberapa tahun terakhir, penyakit diabetes, kegemukan dan penyakit ginjal meningkat seiring dengan tinggi konsumsi fruktosa, pemanis yang terbanyak digunakan dalam soda. “Tetapi hal yang terpenting adalah jumlah gula yang dikonsumsi bukan jenisnya,” jelas Shoham. Shoham dkk menyimpulkan perlunya studi tambahan untuk mengetahui dengan jelas penyebab sesungguhnya peningkatan risiko penyakit ginjal, apakah itu disebabkan fruktosa, asupan gula yang berlebih, ataukah gaya hidup maupun faktor lainnya.
Studi terbaru lainnya yang dilaporkan dalam The Journal Environmental Health, menemukan 9 dari 20 contoh sirup tinggi fruktosa dari 3 pabrik mengandung kadar merkuri. “Hal ini menjelaskan bukan hanya gula yang terkandung yang berbahaya bagi ginjal tetapi juga merkuri,” jelas Shoham.

Referensi: Women Who Drink Lots Of Soda At Higher Risk For Early Kidney Disease. http://www.sciencedaily.com/. Februari 2009.

Makanan dengan kandungan fosfor berbahaya bagi kesehatan ginjal

Umumnya, pasien dengan penyakit ginjal harus membatasi makanan dengan kandungan komponen tertentu, salah satunya adalah kandungan mineral tinggi yaitu fosfor, karena sukar dikeluarkan oleh ginjal. Celakanya, para ilmuwan dari Metro Health Medical Center and Case Western Reserve University School of Medicine di Cleveland menemukan bahwa makanan cepat saji ternyata banyak mengandung fosfor yang dapat membahayakan pasien.
 



Kadar fosfor di dalam darah yang tinggi kurang baik bagi kesehatan, karena dapat memicu terjadinya penyakit jantung, penyakit tulang bahkan kematian pada pasien dengan penyakit ginjal. Inilah sebabnya mengapa pasien dengan penyakit ginjal harus menghindari makanan tinggi fosfor yang banyak terkandung dalam daging, produk susu, biji-bijian dan kacang-kacangan. Peneliti telah banyak menemukan bahwa makanan buatan pabrik kini banyak ditambahkan fosfor, seperti sodium fosfat atau pirofosfat, dan sangatlah sukar bagi masyarakat luas mengetahui keberadaan zat tambahan tersebut apakah terdapat dalam produk makanan yang dikonsumsinya atau tidak. 

“Kalori, lemak dan natrium diperlukan dalam nutrisi, tetapi fosfor tidak,” kata Catherine Sullivan, M.S., R.D., ketua peneliti. “Sukar bagi pasien penyakit ginjal untuk mengetahui berapa banyak fosfor yang mereka konsumsi. Sebagai contoh, kami menemukan bahan makanan ayam sering menjadi daftar makanan yang aman untuk dikonsumsi, namun masakan ayam dari restoran dan cepat saji sering mengandung tambahan fosfor.” Para peneliti juga telah menemukan bahwa ternyata, penderita penyakit ginjal secara bermakna patuh untuk menghindari konsumsi makanan yang mengadung fosfor, setelah diberikan edukasi mengenai bahaya fosfor.

Suatu studi dilakukan secara acak pada 279 pasien penyakit ginjal dengan terapi dialisis. Dibagi menjadi kelompok kontrol dengan perawatan biasa dan kelompok intervensi yang diberitahu untuk menghindari makanan dengan zat-zat penambah yang dibeli di pasar atau makan makanan cepat saji. Setelah pemantauan selama 3 bulan, kadar fosfor pada kelompok intervensi menurun 2,5 kali dibanding kelompok kontrol (0.4 vs. 1.0 mg/dL).

Kadar fosfor dalam makanan seringkali diabaikan, dan dengan menambah kadar fosfor dalam makanan kita sehari-hari dapat membuat jumlah yang berlebih dalam tubuh dan berdampak kurang baik walaupun pada individu tanpa kelainan ginjal. Oleh karenanya, kadar fosfor perlu dibatasi dan dikurangi pada penderita penyakit ginjal.

Referensi:
Hidden Phosphorus Food Additives Dangerous To Kidney Disease Patients
http://www.sciencedaily.com/. Februari 2009.

Meditasi, Atasi Stres Lebih Baik

Anda tak perlu pergi ke pantai atau ke tempat sepi untuk bermeditasi. Meditasi bisa dilakukan kapan saja dan di mana pun. Meditasi juga tak perlu waktu lama, bisa tiga menit saja, hingga 20 menit setiap harinya. Dengan bermeditasi pikiran lebih terkontrol, perasaan tak nyaman sirna dan stres teratasi lebih baik. 



Meditasi bahkan bisa dilakukan sambil menjalani rutinitas harian. Lakukan saja meditasi pada waktu-waktu ini:

1. Saat mandi
Saat menjalani ritual mandi atau ketika mencuci piring, Anda bisa bermeditasi. Manfaatkan waktu untuk fokus pada pernafasan Anda, sambil merasakan aliran lembut air saat mandi atau mencuci piring, kata Jonathan Kaplan, PhD, psikolog klinis yang juga penulis Urban Mindfulness.

2. Saat menunggu
Saat menunggu si kecil keluar dari kelas, atau saat menunggu teman dan relasi kerja, manfaatkan waktu untuk meditasi. Anda butuh bantuan teknologi kali ini. Aplikasi meditasi dalam gadget Anda bisa mendukung meditasi. Suara menenangkan dari aplikasi meditasi ini membantu Anda fokus pada pernafasan dan proses meditasi. Setidaknya Anda bisa menjalani proses meditasi selama tiga menit dengan cara ini. 

3. Saat makan
Waktu makan siang atau makan malam, juga bisa dimanfaatkan untuk meditasi. Sebelum menyantap makanan, dalam posisi duduk, tutup mata Anda dan ambil nafas. Lalu buka mata Anda, dan lihatlah hidangan di meja, saran Claire Wheeler, MD, PhD, penulis 10 Simple Solutions to Stress. Hirup aroma makanan dan mulailah mengunyah perlahan. Cara ini tak hanya menenangkan pikiran, namun juga mencegah Anda makan berlebihan. Anda cenderung lebih menikmati makanan dengan lebih santai ketika pikiran dan tubuh relaks.


Sumber: WomansDay

Self Hypnotis Untuk Mengatasi Kegelisahan

Rasa cemas, gelisah, khawatir bisa terjadi kapan saja, pada siapapun. Namun pada sejumlah orang, perasaan negatif ini begitu menguasai diri. Terutama saat berada dalam kondisi tertekan atau perasaan tak nyaman, apapun itu penyebabnya. Kegelisahan terkadang berdampak ke fisik, ditandai dengan rasa mual, pusing, telinga berdengung hingga sesak nafas. Jangan terus menerus bergantung pada obat untuk mendapatkan perasaan tenang. Anda perlu melawan kecemasan, kegelisahan, kekhawatiran dengan self-hypnosis. 


Hypnoterapis berpengalaman 20 tahun Valorie J Wells, PhD, menyarankan lima tahapan menghipnosis diri sendiri sebagai bentuk penyembuhan dari dalam diri, mengatasi kegelisahan.

1. Matikan semua alat komunikasi seperti ponsel, pemutar musik, komputer, laptop,  benda elektronik apapun.

2. Duduk dengan nyaman di kursi, gunakan bantal, cobalah untuk relaks.

3. Tutup mata Anda perlahan-lahan, gunakan imajinasi Anda. Bayangkan Anda minyak pijatan keemasan yang lembut membaluri tubuh Anda dari ujung kepala hingga ujung kaki. Jika cuaca saat itu panas, bayangkan aliran minyak pijatan ini memberikan sensasi rasa dingin yang menenangkan. 

4. Masih dengan mata tertutup, bayangkan sebuah papan tulis berwarna hitam. Lalu bayangkan, Anda sedang mengambil kapur putih, atau pilih warna kapur sesuka hati, dan sebuah penghapus. Lalu mulailah menulis angka di papan tulis yang Anda bayangkan tadi. Mulailah menulis angka dari 100. Tulis angka ini dalam ukuran besar. Setelah menulis angka 100 berukuran besar, hapus. Tenangkan pikiran Anda, relaks, dan lanjutkan menulis satu angka di bawahnya. Berapa lama Anda melakukan tahapan ini, tergantung dari level stres pada saat itu. 

5. Setelah Anda merasa lebih relaks dan nyaman dengan diri sendiri, Anda akan melihat sebuah pintu berwarna putih yang elegan. Pintu ini muncul di depan mata Anda. Bergeraklah maju dan buka pintu tersebut. Di balik pintu itu, Anda akan menemukan pemandangan yang indah, tempat yang Anda sukai. Boleh jadi tempat itu adalah pantai yang indah dengan pasir putih yang lembut dan desiran ombak. Atau bisa jadi, tempat itu adalah taman penuh tanaman hijau yang menyejukkan, dengan pepohonan teduh. Ijinkan diri Anda memasuki tempat itu, merasakan ketenangan dan kenyamanan di dalamnya. Gunakan alam bawah sadar Anda untuk memandu pikiran Anda menikmati keindahan alam ini. Gunakan sensor dan stimulan visual dari tubuh Anda. Rasakan kehangatan sinar matahari di pantai, atau aroma segar bunga dan tanaman di taman. 

Inilah kekuatan Anda. Anda bisa menciptakan ruang di dalam diri, tempat Anda menjauhkan diri dari segala bentuk kegelisahan. Kapan pun Anda merasa panik, tegang, cemas, gelisah, ciptakan kembali ruang ketenangan ini. Anda lah yang mampu mengambil alih kekuatan dari dalam diri, yang terletak pada kekuatan pikiran Anda.


Sumber: www.huffingtonpost.com

Hindari Fosfat, Sayangi Jantung Anda

Selain berolahraga secara rutin dan mengurangi makanan berlemak tinggi, ada satu lagi perilaku yang patut dipertimbangkan untuk menjaga kesehatan jantung. Mulailah membatasi jenis makanan yang mengandung kadar fosfat tinggi. Sebuah penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology mengindikasikan, makanan yang mengandung zat fosfat tinggi dapat memicu risiko penyakit jantung.
Bila Anda gemar menyantap makanan-makanan, seperti biskuit, kue, gula-gula, sejumlah produk olahan susu, minuman energi, dan daging jeroan, sebaiknya waspada. Bisa jadi risiko Anda mengidap penyakit jantung meningkat.




Menurut riset para ahli di Universitas Sheffield, Inggris, zat fosfat yang tinggi dalam makanan dapat memicu aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Penelitian di laboratorium menggunakan tiga kelompok tikus menunjukkan bahwa diet tinggi fosfat dapat menimbulkan risiko pembengkakan dan penyumbatan pada pembuluh darah hingga 40 persen.

Apa sebenarnya fosfat? Ini adalah zat kimia yang sering digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Zat kimia ini membuat makanan yang dipanggang menjadi ringan, dan membantu daging tetap lembab dan lembut, dan membuat bentuk keju menjadi bagus, dan ada beragam manfaat lain.

Anda pun sebenarnya tak perlu terlalu takut atau benar-benar menghindari makanan berfosfat. Pasalnya, tubuh tetap memerlukan zat kimia ini untuk membangun dan memperbaiki gigi dan tulang yang rusak. Tetapi, para ahli nutrisi sejak lama sudah mencurigai efek fosfat, dan kini para ilmuwan Inggris membenarkan bahwa terlalu banyak fosfat dalam diet bisa membuat Anda terkena sakit jantung.

Menurut para ilmuwan, ketika fosfat terdeteksi dalam aliran darah, makanan tubuh Anda akan melepaskan hormon tertentu yang menurunkan kadar zat fosfat. Penelitian menunjukkan bahwa tingginya kadar hormon yang menurunkan fosfat ini berkaitan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Peneliti sendiri menyatakan belum dapat memastikan apakah hormon penurun fosfat atau zat fosfat sendiri yang menyebabkan penyakit jantung. Tetapi, apa pun itu, mengurangi asupan makanan yang mengandung fosfat dalam diet akan menjadi langkah bijaksana untuk memelihara kesehatan jantung.

Untuk mengurangi kadar fosfat dalam diet, hindari konsumsi berlebihan makanan olahan dan makanan dalam kemasan. Selain itu, batasi pula konsumsi daging-daging organ, seperti jeroan, ginjal, atau hati.

Sumber :AFP, AP