Aromaterapi memberikan ragam efek bagi penghirupnya. Seperti ketenangan, kesegaran, bahkan bisa membantu ibu hamil mengatasi mual. Ada juga aromaterapi yang sebaiknya tak dihirup bumil pada tiga bulan pertama karena aromanya yang terlalu tajam.Wiwit Azmi Lestari, Quality Control dan Senior Trainer Taman Sari Royal Heritage (TSRH) SPA, menyebutkan sejumlah pilihan aromaterapi yang bermanfaat atau perlu dihindari ibu hamil.
"Tiga bulan pertama kehamilan, bumil harus menghindari aroma yang menyengat seperti aroma mawar, melati, dan kenanga," paparnya saat ditemui Kompas Female beberapa waktu lalu.
Aromaterapi yang juga perlu dihindari bumil di antaranya, kayu manis, pala, patchouli (nilam), cendana, sedap malam, dan peppermint.
"Aroma yang terlalu tajam khawatir membuat bumil kontraksi, dan bisa menyebabkan keguguran. Terutama saat usia kehamilan masih muda atau tiga bulan pertama," jelasnya.
Sedangkan untuk mengatasi rasa mual yang kerap dialami bumil, pilih aromaterapi seperti citrus, sereh, atau jahe.
Bahan alami lain seperti virgin coconut oil atau minyak zaitun, serta produk lain dari bahan serupa seperti krim zaitun juga bisa bermanfaat untuk bumil. Biasanya bumil merasa gatal pada bagian tertentu di tubuhnya yang mulai meregang. Stretch mark menjadi masalah yang muncul karena perubahan kondisi fisik ini.
Wiwit menyarankan untuk tidak menggaruk area yang dirasa gatal. Solusinya, oleskan minyak zaitun dan usaplah area yang gatal.
"Minyak zaitun atau krim zaitun juga bisa mengatasi stretch mark pada bumil. Atau bisa menggunakan lotion dengan bahan dasar minyak zaitun, atau chocolate, yang dicampurkan dengan satu tetes esensial citrus," saran perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Sertifikasi LSK SPA dan Ketua DPD ASTI Jakarta ini.