Kebalikan dari apa yang diyakini selama ini, beberapa pakar kesehatan mengatakan bahwa minum air putih delapan gelas sehari tidak selalu membuat kita lebih sehat. Namun, tidak berarti kita harus minum kurang dari delapan gelas karena delapan gelas pun kadang-kadang tidak cukup untuk menghindari dehidrasi pada kondisi tertentu.
Lalu bagaimana cara memastikan berapa banyak air yang harus kita minum? Apakah hanya minum saat kita merasa haus, ataukah tetap bertahan dengan aturan delapan gelas?
Sebenarnya, kebutuhan cairan pada tiap manusia berbeda, bergantung tingkat aktivitas, cuaca, kondisi lingkungan, bahkan pengobatan yang sedang kita lakukan. Mengetahui bagaimana situasi yang memengaruhi kebutuhan cairan bisa membantu Anda tetap terhidrasi. Tidak ada gunanya juga minum lebih banyak air hanya karena kita diharuskan begitu. Bisa-bisa, Anda malah terganggu karena setiap 10 menit harus ke toilet.
Pada dasarnya, untuk mengetahui apakah sudah cukup minum atau belum, Anda bisa mendengarkan sinyal dari tubuh, seperti rasa haus. Kekurangan cairan dalam kadar ringan bisa dirasakan melalui mulut dan bibir yang kering, mulut seperti bergetah, susah konsentrasi, kelelahan, sakit kepala, atau detak jantung yang meningkat.
Dehidrasi ringan juga bisa dilihat dari warna urin yang gelap dan baunya sangat tajam. Memang ada hal lain yang menyebabkan perubahan urine, seperti obat-obatan, makanan, atau minuman (contohnya asparagus, atau bir). Volume urine yang sangat sedikit sepanjang hari juga sering disebabkan oleh kekurangan cairan.
Kondisi seperti ini jangan diabaikan, apalagi jika Anda mengalami dua atau lebih gejalanya. Meskipun kadarnya ringan, bila sering terjadi, bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti mulas, sembelit, batu ginjal, bahkan gagal ginjal.
Pada dasarnya, untuk mengetahui apakah sudah cukup minum atau belum, Anda bisa mendengarkan sinyal dari tubuh, seperti rasa haus. Kekurangan cairan dalam kadar ringan bisa dirasakan melalui mulut dan bibir yang kering, mulut seperti bergetah, susah konsentrasi, kelelahan, sakit kepala, atau detak jantung yang meningkat.
Dehidrasi ringan juga bisa dilihat dari warna urin yang gelap dan baunya sangat tajam. Memang ada hal lain yang menyebabkan perubahan urine, seperti obat-obatan, makanan, atau minuman (contohnya asparagus, atau bir). Volume urine yang sangat sedikit sepanjang hari juga sering disebabkan oleh kekurangan cairan.
Kondisi seperti ini jangan diabaikan, apalagi jika Anda mengalami dua atau lebih gejalanya. Meskipun kadarnya ringan, bila sering terjadi, bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti mulas, sembelit, batu ginjal, bahkan gagal ginjal.
Untuk memulihkan diri dari dehidrasi ringan, minumlah air secara perlahan atau bertahap. Atau, konsumsi jus buah murni sampai rasa hausnya hilang. Anda memang tidak harus bergantung pada air saja untuk mengatasi dehidrasi, tapi juga dari buah atau sayuran. Buah-buahan seperti semangka, stroberi, tomat, seledri, bayam, mentimun, dan brokoli, 90 persennya terdiri atas air. Sementara wortel, jeruk, apel, anggur, dan kentang mengandung sekitar 80 persen air. Sesisir pisang atau dua porsi buah lainnya akan membantu menyimpan kembali mineral yang hilang dari tubuh Anda.
Saat kondisi tubuh sehat, minum delapan gelas air putih tidak akan memberikan pengaruh buruk apa pun. Meskipun demikian, tetaplah mengingat bahwa kebutuhan cairan pada setiap orang bisa berbeda. Minumlah sebanyak Anda mampu, dan perhatikan asupan cairan saat cuaca sedang panas, berolahraga yang berat, atau sakit. Memberi perhatian pada kondisi tubuh bisa membantu Anda menentukan apakah Anda perlu menambah asupan cairan atau tidak.
Sumber :