Di Indonesia, buka puasa identik dengan kolak. Padahal, sejumlah makanan lain juga bisa dijadikan santapan berbuka, salah satunya adalah bubur kacang hijau dan ketan hitam.
Dijelaskan oleh Prof Made Astawan, ahli teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor, kandungan gula merah dalam bubur kacang hijau akan segera menaikkan kadar glukosa darah yang turun selama puasa. Kandungan energi 100 gram bubur kacang hijau sekitar 74-140 kalori.
Karbohidrat dalam ketan hitam akan dicerna dan dimetabolisme tubuh menjadi energi untuk menunjang berbagai aktivitas tubuh. Kandungan protein yang berasal dari kacang hijau serta lemak dari santan berkontribusi dalam mengembalikan kebugaran tubuh.
Selain karbohidrat, kacang hijau juga mengandung protein dan lemak tidak jenuh, seperti oleat, lonoleat, dan lonolenat. Zat gizi penting lain dalam kacang hijau adalah vitamin B1, B2, B3, serta mineral seperti kalsium, fosfor, besi, natrium, dan kalium. Yang tak kalah penting, kacang hijau menjadi sumber serat pangan yang berperan dalam mencegah terjadinya sembelit.
Sementara itu, ketan hitam mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan mineral, seperti fosfor, kalium, kalsium, dan besi.
Karena kandungan energinya cukup besar, terutama dari santan, hendaknya santan dibuat encer dan digunakan dalam jumlah sedikit. Begitu pula ketan hitam, sebaiknya tidak dicampur terlalu banyak. Santaplah bersama kuahnya karena vitamin dan mineral kacang hijau banyak terlarut dalam kuah.