Umumnya, pasien dengan penyakit ginjal harus membatasi makanan dengan kandungan komponen tertentu, salah satunya adalah kandungan mineral tinggi yaitu fosfor, karena sukar dikeluarkan oleh ginjal. Celakanya, para ilmuwan dari Metro Health Medical Center and Case Western Reserve University School of Medicine di Cleveland menemukan bahwa makanan cepat saji ternyata banyak mengandung fosfor yang dapat membahayakan pasien.
Kadar fosfor di dalam darah yang tinggi kurang baik bagi kesehatan, karena dapat memicu terjadinya penyakit jantung, penyakit tulang bahkan kematian pada pasien dengan penyakit ginjal. Inilah sebabnya mengapa pasien dengan penyakit ginjal harus menghindari makanan tinggi fosfor yang banyak terkandung dalam daging, produk susu, biji-bijian dan kacang-kacangan. Peneliti telah banyak menemukan bahwa makanan buatan pabrik kini banyak ditambahkan fosfor, seperti sodium fosfat atau pirofosfat, dan sangatlah sukar bagi masyarakat luas mengetahui keberadaan zat tambahan tersebut apakah terdapat dalam produk makanan yang dikonsumsinya atau tidak.
“Kalori, lemak dan natrium diperlukan dalam nutrisi, tetapi fosfor tidak,” kata Catherine Sullivan, M.S., R.D., ketua peneliti. “Sukar bagi pasien penyakit ginjal untuk mengetahui berapa banyak fosfor yang mereka konsumsi. Sebagai contoh, kami menemukan bahan makanan ayam sering menjadi daftar makanan yang aman untuk dikonsumsi, namun masakan ayam dari restoran dan cepat saji sering mengandung tambahan fosfor.” Para peneliti juga telah menemukan bahwa ternyata, penderita penyakit ginjal secara bermakna patuh untuk menghindari konsumsi makanan yang mengadung fosfor, setelah diberikan edukasi mengenai bahaya fosfor.
Suatu studi dilakukan secara acak pada 279 pasien penyakit ginjal dengan terapi dialisis. Dibagi menjadi kelompok kontrol dengan perawatan biasa dan kelompok intervensi yang diberitahu untuk menghindari makanan dengan zat-zat penambah yang dibeli di pasar atau makan makanan cepat saji. Setelah pemantauan selama 3 bulan, kadar fosfor pada kelompok intervensi menurun 2,5 kali dibanding kelompok kontrol (0.4 vs. 1.0 mg/dL).
Kadar fosfor dalam makanan seringkali diabaikan, dan dengan menambah kadar fosfor dalam makanan kita sehari-hari dapat membuat jumlah yang berlebih dalam tubuh dan berdampak kurang baik walaupun pada individu tanpa kelainan ginjal. Oleh karenanya, kadar fosfor perlu dibatasi dan dikurangi pada penderita penyakit ginjal.
Referensi:
Hidden Phosphorus Food Additives Dangerous To Kidney Disease Patients
http://www.sciencedaily.com/. Februari 2009.