Awas! Bumil Diet, Anak Berisiko Obesitas

JANGAN sembarang diet selama hamil. Menurut penelitian, pola diet yang Moms jalani selama kehamilan dapat mengubah DNA dan meningkatkan risiko obesitas sang anak kelak.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes tersebut menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan dengan total karbohidrat rendah selama hamil akan mengubah DNA bayi. Anak juga lebih berpeluang menjadi gemuk di kemudian hari.





Berdasarkan hasil penelitian, British Heart Foundation meminta wanita untuk melakoni gaya hidup lebih sehat dengan pola makan bernutrisi. Karena diperkirakan, janin yang sedang berkembang mencoba memprediksi lingkungan di mana ia akan dilahirkan, dengan mengambil isyarat dari sang ibu dan menyesuaikan diri dengan DNA-nya.

Epigenetik

Profesor Keith Godfrey dari University of Southampton melakukan studi pada hewan yang menunjukkan bahwa perubahan dalam diet dapat mengubah fungsi gen (dikenal sebagai perubahan epigenetik). Epigenetik merupakan bidang pengetahuan baru yang mencoba memahami bagaimana lingkungan berinteraksi dengan gen.

Dalam studi ini, para peneliti mengambil sampel dari tali pusat dan mencari "penanda epigenetik". Mereka menunjukkan bahwa wanita yang menjalani diet rendah karbohidrat—seperti gula dan tepung—pada awal kehamilan cenderung memiliki anak dengan tanda tersebut.

Kemudian, para peneliti menunjukkan hubungan kuat antara tanda yang sama dengan obesitas anak-anak pada usia enam dan sembilan tahun.

"Apa yang mengejutkan adalah bahwa penelitian ini menjelaskan seperempat perbedaan pada berat badan anak usia 6-9 tahun kemudian," kata Profesor Keith, pimpinan studi, seperti dikutip BBC, Rabu (20/4/2011).

Laporan penelitian mengatakan, efek perubahan DNA dan berat badan anak nantinya jauh lebih besar daripada berat ketika lahir dan tidak tergantung pada seberapa kurus atau gemuk ibunya.

Perubahan terutama terjadi pada gen RXRA, pembuat reseptor vitamin A, yang terlibat dalam cara sel-sel memroses lemak.

"Ini merupakan sebuah bagian menarik dan penting dari penelitian. Semua wanita hamil mendapatkan saran tentang diet, juga bagi pelaku kesehatan profesional. Penelitian menegaskan bahwa wanita harus mengikuti saran pola makan tepat karena ternyata dapat berpengaruh jangka panjang pada kesehatan bayi setelah lahir,” jelas Profesor Keith.

Sementara Profesor Mark Hanson dari British Heart Foundation mengatakan, "Studi ini memberikan bukti kuat bahwa perubahan epigenetik menjelaskan kaitan antara awal kehamilan yang kurang gizi dengan risiko penyakit anak di waktu mendatang.”

"Ini memperkuat kasus untuk semua wanita usia reproduksi untuk memiliki akses lebih besar terhadap gizi, edukasi, dan gaya hidup yang meningkatkan kesehatan generasi berikutnya. Sekaligus, mengurangi risiko penyakit, seperti diabetes dan penyakit jantung, yang sering menjadi dampak obesitas," lanjutnya.


Sumber : lifestyle.okezone.com