Perubahan fisik seperti rambut mulai beruban dan kurit keriput bukanlah tanda penuaan yang utama. Sejatinya, proses penuaan dimulai dengan menurunnya bahkan terhentinya fungsi berbagai organ tubuh. Akibat penurunan fungsi itu, muncul berbagai tanda dan gejala proses penuaan.
Menurut Prof Dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, tanda dan gejala proses penuaan pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu tanda fisik, seperti massa otot berkurang, lemak meningkat, kulit berkerut, daya ingat berkurang, fungsi seksual terganggu, kemampuan kerja menurun, dan sakit tulang. Kedua adalah tanda psikis, antara lain, menurunnya gairah hidup, sulit tidur, mudah cemas, mudah tersinggung, dan merasa tidak berarti lagi.
Dalam buku Anti-Aging Medicine, terbitan Kompas, dokter Wimpie menjelaskan, secara umum, proses penuaan berlangsung melalui tiga tahap berikut ini:
1. Tahap subklinik (usia 25-35 tahun)
Pada tahap ini, sebagian besar hormon di dalam tubuh mulai menurun, yaitu hormon testosteron, growth hormon, dan hormon estrogen. Pembentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan DNA, mulai memengaruhi tubuh. Kerusakan ini biasanya tak tampak dari luar. Karena itu, pada tahap ini orang merasa dan tampak normal, tidak mengalami gejala dan tanda penuaan.
2. Tahap transisi (usia 35-45 tahun)
Selama tahap ini kadar hormon menurun sampai 25 persen. Massa otot berkurang sebanyak satu kilogram setiap beberapa tahun. Akibatnya, tenaga dan kekuatan terasa hilang, sedangkan komposisi lemak tubuh meningkat. Keadaan ini menyebabkan resistensi insulin, meningkatkan risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan obesitas. Pada tahap ini orang mulai merasa tidak muda lagi dan tampak lebih tua.
3. Tahap klinik (usia 45 tahun ke atas)
Pada tahap ini, penurunan kadar hormon terus berlanjut. Terjadi juga penurunan, bahkan hilangnya kemampuan penyerapan bahan makanan, vitamin, dan mineral. Kepadatan tulang menurun, massa otot berkurang sekitar satu kilogram setiap tahun, yang mengakibatkan ketidakmampuan membakar kalori. Penyakit kronis menjadi lebih nyata, sistem organ tubuh mulai mengalami kegagalan.
Dengan melihat ketiga tahap ini, ternyata proses penuaan tidak selalu harus dinyatakan dengan gejala atau keluhan. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang tidak mengalami gejala tersebut bukan berarti tidak mengalami penuaan.
Menurut Prof Dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, tanda dan gejala proses penuaan pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu tanda fisik, seperti massa otot berkurang, lemak meningkat, kulit berkerut, daya ingat berkurang, fungsi seksual terganggu, kemampuan kerja menurun, dan sakit tulang. Kedua adalah tanda psikis, antara lain, menurunnya gairah hidup, sulit tidur, mudah cemas, mudah tersinggung, dan merasa tidak berarti lagi.
Dalam buku Anti-Aging Medicine, terbitan Kompas, dokter Wimpie menjelaskan, secara umum, proses penuaan berlangsung melalui tiga tahap berikut ini:
1. Tahap subklinik (usia 25-35 tahun)
Pada tahap ini, sebagian besar hormon di dalam tubuh mulai menurun, yaitu hormon testosteron, growth hormon, dan hormon estrogen. Pembentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan DNA, mulai memengaruhi tubuh. Kerusakan ini biasanya tak tampak dari luar. Karena itu, pada tahap ini orang merasa dan tampak normal, tidak mengalami gejala dan tanda penuaan.
2. Tahap transisi (usia 35-45 tahun)
Selama tahap ini kadar hormon menurun sampai 25 persen. Massa otot berkurang sebanyak satu kilogram setiap beberapa tahun. Akibatnya, tenaga dan kekuatan terasa hilang, sedangkan komposisi lemak tubuh meningkat. Keadaan ini menyebabkan resistensi insulin, meningkatkan risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan obesitas. Pada tahap ini orang mulai merasa tidak muda lagi dan tampak lebih tua.
3. Tahap klinik (usia 45 tahun ke atas)
Pada tahap ini, penurunan kadar hormon terus berlanjut. Terjadi juga penurunan, bahkan hilangnya kemampuan penyerapan bahan makanan, vitamin, dan mineral. Kepadatan tulang menurun, massa otot berkurang sekitar satu kilogram setiap tahun, yang mengakibatkan ketidakmampuan membakar kalori. Penyakit kronis menjadi lebih nyata, sistem organ tubuh mulai mengalami kegagalan.
Dengan melihat ketiga tahap ini, ternyata proses penuaan tidak selalu harus dinyatakan dengan gejala atau keluhan. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang tidak mengalami gejala tersebut bukan berarti tidak mengalami penuaan.
Sumber : http://health.kompas.com